Elon Musk Beli 100% Saham Twitter, Bos Amazon Ungkit soal Cina
Orang terkaya di dunia versi Forbes, Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli saham Twitter US$ 44 miliar atau Rp 636 triliun. Orang terkaya kedua di dunia, Jeff Bezos justru khawatir soal Cina.
Pendiri Amazon Jeff Bezos mengunggah cuitan soal Cina yang dapat memperoleh pengaruh atas Twitter setelah akuisisi selesai.
"Apakah pemerintah Cina baru saja mendapatkan sedikit pengaruh atas alun-alun kota?" kata Jeff Bezos melalui Twitter, Selasa (26/5).
CNBC Internasional menilai, cuitan itu mengisyaratkan hubungan bisnis Elon Musk dengan Cina. CEO Tesla mendirikan pabrik di Shanghai pada 2018.
Tesla dinilai sangat bergantung pada perusahaan Cina untuk memasok bahan untuk baterai kendaraan listrik.
Sedangkan Twitter dilarang di Cina. Beijing melarang akses ke sejumlah situs media sosial Barat, termasuk Facebook, Instagram, dan YouTube.
"Jawaban saya sendiri untuk pertanyaan ini, mungkin tidak," tambah Bezos. “Hasil yang lebih mungkin dalam hal ini adalah kompleksitas di Cina untuk Tesla, daripada sensor di Twitter.”
“Tapi kita lihat saja. Elon Musk sangat pandai menavigasi kompleksitas semacam ini,” kata Jeff Bezos.
My own answer to this question is probably not. The more likely outcome in this regard is complexity in China for Tesla, rather than censorship at Twitter.— Jeff Bezos (@JeffBezos) April 26, 2022
Kedua orang terkaya di dunia itu sering berdebat tentang ambisi masing-masing selama bertahun-tahun. Musk adalah CEO SpaceX, sementara Bezos menjalankan usaha luar angkasa sendiri, Blue Origin.
Kali ini, Elon Musk mengambil alih Twitter. Kesepakatan ini disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi Twitter dan prosesnya diperkirakan selesai tahun ini.
Namun, kesepakatan penuh akan dicapai tergantung pada pemungutan suara pemegang saham Twitter dan persetujuan peraturan tertentu.
Dewan direksi Twitter setuju untuk menjual saham kepada Musk seharga US$ 54,2 atau Rp 781 ribu per saham. Harganya setara premi 38% dari harga saham perusahaan sebelum Musk mengungkapkan bahwa ia merupakan pemegang saham tunggal terbesar Twitter.
"Dewan direksi Twitter telah melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk menilai proposal Elon Musk dengan fokus yang disengaja pada nilai, kepastian, serta pembiayaan," kata ketua Dewan Independen Twitter Bret Taylor, seperti dikutip dari CNN Internasional, Selasa (26/4).
Pembelian saham itu akan membuat Elon Musk bertanggung jawab secara penuh atas Twitter. “Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi. Twitter memiliki potensi luar biasa. Saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan dan pengguna untuk membuka potensi itu,” kata Musk dikutip dari Reuters.
Kesepakatan itu menghapuskan semua spekulasi terkait masa depan Twitter selama beberapa pekan terakhir. Awalnya, Musk membeli 9% saham Twitter dan menjadi pemegang saham tunggal terbesar platform media sosial itu pada 4 April.