Rosan Roeslani resmi menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7). Sebagian besar kariernya bergelut di bidang dunia usaha. Ia juga sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS).
Pagi tadi, Jokowi melantik Rosan dan empat wakil menteri baru, serta Menteri Komunikasi dan Informatika baru. Pelantikan ini menandai perombakan kabinet yang kedelapan sejak politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjabat pada 2014.
Pelantikan kelima wakil menteri tersebut mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32/M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019–2024.
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Presiden Jokowi ketika membimbing pengambilan sumpah jabatan seperti dikutip dalam siaran pers.
Dari Konsultan Keuangan ke Pemimpin Kadin
Rosan membangun kariernya di sektor swasta sebelum mengemban jabatan publik. Pria kelahiran 1968 itu bermitra dengan pengusaha Sandiaga Uno mendirikan perusahaan keuangan PT Republik Indonesia Funding (Finance Indonesia) pada 1997.
Finance Indonesia kemudian berganti nama pada 2002 menjadi PT Recapital Advisors. Perusahaan ekuitas swasta yang bermarkas di Jakarta Selatan ini berada di balik sejumlah perusahaan, termasuk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Bank yang berdiri pada 1991 ini kemudian menjadi PT Bank Seabank Indonesia, yang merupakan anak usaha dari raksasa teknologi asal Singapura Sea Ltd.
Bisnis yang Rosan bangun sejalan dengan latar belakang pendidikannya. Menurut situs web Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rosan memperoleh gelar sarjana di bidang keuangan di Oklahoma State University, AS pada 1992. Dua tahun kemudian ia memperoleh gelar magister di bidang administrasi bisnis dari European University, Antwerpen, Belgia.
Mengembangkan bisnis sendiri membuka pintu bagi Rosan untuk bergabung ke dalam organisasi pengusaha, yaitu Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Di Hipmi, pria yang hobi menyelam ini menjabat sebagai wakil bendahara antara 2005 dan 2008.
Di Kadin, Rosan merintis kariernya sebagai pengurus mulai 2010. Jabatan yang pertama kali dipegang oleh pria kelahiran ibu kota itu adalah wakil ketua umum bidang perbankan dan finansial. Pada 2013, pria penggemar makanan laut tersebut menginisiasi pembentukan perusahaan pembiayaan usaha kecil dan menengah PT Palapa Nusantara Berdikari.
Karier Rosan di Kadin Indonesia memuncak pada 2015. Rosan terpilih sebagai ketua umum organisasi yang memiliki lebih dari 90 ribu anggota itu. Ia mengalahkan secara telak pengusaha dan eks Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Terjun ke Diplomasi
Pada Oktober 2021, Presiden Jokowi melantik Rosan menjadi Duta Besar Indonesia untuk AS yang ke-21. Rosan menggantikan rekannya di Hipmi, Muhammad Lutfi, yang memperoleh amanah baru menjadi Menteri Perdagangan.
Selain menjadi pengusaha yang menonjol di sektor keuangan, Kemlu juga menulis Rosan telah menunjukkan minatnya dalam pelayanan publik. Pada 2021, misalnya, Rosan memimpin kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang.
“Semangat teladannya dalam pelayanan publik terefleksikan dengan baik dalam beberapa keterlibatan kunci dalam sejumlah program besar yang dipimpin pemerintah,” tulis Kemlu pada situs webnya.