Adapun, koreksi IHSG di sesi kedua ini terjadi seiring dengan kabar meninggalnya satu pasien positif virus corona di Indonesia. Pasien Covid-19 yang identifikasi kasus nomor 25 ini merupakan warga negara asing berusia 53 tahun.
"Mungkin itu satu dari sedikit banyak penyebab IHSG merah hari ini. Namun demikian, kalau dilihat, memang market-nya masih belum kuat," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus kepada Katadata.co.id hari ini.
(Baca: BI Catat Aliran Modal Asing Keluar RI Rp 40,16 T Akibat Virus Corona)
Hal lainnya yang masih menjadi sentimen negatif pasar modal dalam negeri, yaitu perhatian pelaku pasar keuangan akan potensi melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global imbas wabah virus corona. Hal itu terlihat dari bursa-bursa di kawasan Asia yang juga bergerak turun, tak hanya IHSG.
Seluruh indeks utama Asia, yang telah mengakhiri perdagangan hari ini, turun cukup dalam. Nikkei 225 Jepang ditutup turun 2,27%, Kospi 2,78%, Hang Seng Index 0,63%, Shanghai Composite Index 0,94%, dan Straits Times Index 1,72%.
"Kondisi ini menambah ketidakpastian yang membuat kecemasan pelaku pasar akan terus berlanjut hingga ada suatu kepastian pulihnya perekonomian," kata Nico.