Asing Tak Percaya Pasar RI, Erick Thohir Minta BUMN Buyback Saham

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perusahaan-perusahaan pelat merah akan melakukan aksi buyback saham.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
11/3/2020, 14.25 WIB

Dia menambahkan, dari total dana yang disiapkan tersebut, bank-bank milik pemerintah memiliki porsi dana yang paling besar. Keempat bank BUMN disebut bakal melakukan buy back saham, yaitu Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Sementara, untuk perusahaan yang tidak begitu memiliki likuiditas seperti sektor konstruksi, tidak banyak mengambil porsi saham beredar. "Untuk konstruksi, mereka yang tidak punya likuiditas seperti Adhi Karya (ADHI), mungkin tidak masuk," katanya.

(Baca: 12 BUMN Siap Buyback Saham Milik Publik Senilai Rp 7 - 8 Triliun)

Selain Adhi Karya, perusahaan lain di sektor konstruksi yang bakal melakukan buy back saham yaitu Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Jasa Marga (JSMR), dan Waskita Karya (WSKT). Sementara, BUMN lainnya berasal dari sektor tambang yaitu Aneka Tambang (ANTM), Bukit Asam (PTBA), dan Timah (TINS).

Sebelumnya OJK mengizinkan seluruh emiten untuk melakukan buyback saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kebijakan ini guna memulihkan pasar saham yang anjlok akibat ketakutan investor terhadap perkembangan wabah virus corona dan dampaknya ke ekonomi.

Adapun jumlah saham yang dapat dibeli kembali menurut Surat Edaran OJK No.3/SEOJK.4/2020 yang dikeluarkan pada Senin (9/3), paling banyak 20% dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar sebesar 7,5% dari modal disetor.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin