Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa (10/3) berbalik naik alias rebound setelah kemarin anjlok hingga 6,58%. Padi ini IHSG dibuka naik 0,24% di level 5,149,49 lalu melesat ke level 5.278,42 atau naik 2,75% tak lama setelah perdagangan dimulai.
Hingga perdagangan pukul 10.15 WIB, total volume saham yang ditransaksikan sebanyak telah mencapai 1,89 miliar unit dengan total nilai transaksi Rp 1,76 triliun. Tercatat ada 193 saham yang bergerak naik dan 135 saham turun, sedangkan 129 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.
Bangkitnya indeks dalam negeri pada perdagangan hari ini didorong oleh sektor saham finansial yang sempat naik 3,27% dan kini melaju 2,77%. Saham bank besar nasional menjadi pendorong penguatan sektor saham ini.
Seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang meroket 4,53% menjadi Rp 3.920 per saham. Lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 2,77% menjadi Rp 29.725 per saham, serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 4,56% menjadi Rp 6.875 per saham. Begitu juga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang sempat naik 4,42% di Rp 5.900 per saham.
(Baca: IHSG Diramal Turun ke Bawah 5.000, Beberapa Saham Direkomendasikan)
Kenaikan IHSG sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang mayoritas mengalami rebound. Seperti indeks Hang Seng yang naik 1,06%. Saat yang sama, Straits Times Index juga naik 1,04%, indeks Shanghai Composite naik 0,48%, serta indeks Malaysia KLSE naik 0,92%.
Meski demikian indeks Nikkei 225 turun 1,49% serta indeks Kospi Korea Selatan turun tipis 0,08%. Koreksi dua indeks ini sejalan dengan kinerja Wall Street yang menutup perdagangan Senin (9/3) turun signifikan. Indeks Dow Jones turun 7,82%. S&P 500 turun 7,6%, sedangkan Nasdaq juga terkapar 7,29%.
Bursa di Eropa juga tercatat mengalami penurunan, seperti bursa London, FTSE 100 Index yang turun hingga 7,69%. Lalu bursa Jerman Xetra Dax yang terjun hingga 7,94%.
Kenaikan bursa saham di Indonesia ini sejalan dengan langkah otoritas bursa dalam negeri yang memberlakukan beberapa intervensi. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya memberlakukan perubahan batasan penghentian otomatis perdagangan saham (auto rejection) dari simetris jadi asimetris.
(Baca: Mulai Hari ini BEI Otomatis Hentikan Perdagangan Jika IHSG Turun 10%)
Sebelumnya, Bursa juga melarang transaksi short selling untuk mencegah IHSG jatuh lebih dalam di tengah sentimen negatif virus corona (Covid-19). Kebijakan itu diterapkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan lampu hijau untuk perusahaan melakukan pembelian saham yang beredar di publik alias buy back saham, tanpa perlu menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).