Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (10/3), diprediksi kembali terkoreksi setelah kemarin anjlok hingga 6,58% ke level terendah sejak akhir Desember 2016 di 5.136,81. Kepanikan investor menjual portofolio di pasar keuangan diperkirakan masih akan terjadi.
"Sentimen selanjutnya masih panic selling yang terjadi pada pasar keuangan dunia," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam riset tertulisnya.
Sentimen lainnya yang mempengaruhi investor hari ini masih seputar langkah intervensi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) soal produksi minyak. Selain itu, investor diperkirakan masih menanti langkah Amerika Serikat (AS) dalam menahan aksi menghindari risiko (risk off).
Menurut Lanjar, secara teknikal potensi koreksi IHSG masih menghantui dan belum ada tanda-tanda pembalikan arah atau rebound. "Kalau pun indeks mengalami rebound, hanya percobaan berbalik naik di atas level 5.100," ujarnya.
(Baca: IHSG Ditutup Jatuh 6,58%, Bursa Saham Indonesia Terburuk di Asia)
Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung turun alias bearish dengan potensi aksi membeli di saat lemah oleh investor di beberapa saham blue chip yang telah turun signifikan untuk trading jangka pendek. Adapun area support dan resistance IHSG berada di rentang 5.026 - 5.172.
Saham-saham telah turun signifikan dan dapat dicermati secara teknikal di antaranya:
- ACES, Ace Hardware Indonesia
- ASII, Astra International
- BBNI, Bank Negara Indonesia (Persero)
- BBTN, Bank Tabungan Negara (Persero)
- LPPF, Matahari Department Store
- SCMA, Surya Citra Media
- WIKA, Wijaya Karya (Persero)
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan pun memprediksi indeks dalam negeri masih bakal terkoreksi dengan rentang support di level 5.058 - 4.980. Sedangkan area resistance berada di rentang 5.444 - 5.290.
(Baca: IHSG Anjlok 18,5% Imbas Corona, Emiten Boleh Buyback Saham Tanpa RUPS)
"Investor masih akan cenderung wait and see menunggu ada sentimen positif. Pergerakan masih akan cukup volatil namun rentang pelemahan diperkirakan mulai terbatas," kata Dennies.
Beberapa saham yang bisa menjadi perhatian investor pada perdagangan hari ini di antaranya:
- ADRO, Adaro Energy
- MEDC, Medco Energi Internasional
- HMSP, Hanjaya Mandala Sampoerna.
Senada, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga secara teknikal memprediksi IHSG berada di zona merah. "Mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada laju IHSG sehingga berpeluang menuju level support terdekat," katanya.
Area support tersebut berada pada rentang level 5.022 - 4.940. Sementara itu, area resistance berada pada rentang level 5.328 hingga 5.498. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:
- ACES, Ace Hardware Indonesia
- ADRO, Adaro Energy
- ANTM, Aneka Tambang
- BIRD, Blue Bird
- BSDE, Bumi Serpong Damai
- CTRA, Ciputra Development.
(Baca: Wall Street Dibuka Anjlok 7%, Perdagangan Saham Sempat Dihentikan)
Analis panin Sekuritas William Hartanto juga memprediksi IHSG bergerak turun dalam rentang gerak di level 5.000 sampai 5.300. IHSG kini menguji support pada level 5.100, dan psikologis pada 5.000.
"Kami masih belum menyarankan untuk tergesa-gesa melakukan average down walaupun ada potensi untuk technical rebound pada saat mendekati support 5.000, karena arah tren masih menurun," kata William.
Saham-saham yang bisa dipantau oleh investor pada hari ini, menurut William di antaranya:
- BBRI, Bank Rakyat Indonesia
- CPIN, Charoen Pokphand Indonesia
- DADA, Diamond Citra Propertindo
- UNVR, Unilever Indonesia
(Baca: Tak Berdaya Dihajar Corona, IHSG Sesi I Anjlok 4,22% ke Level 5.266,28)