Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut menyorot perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala OJK Wimboh Santoso mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah bila penurunan indeks telah melampaui batas tertentu.
Salah satunya dengan memperbolehkan emiten untuk membeli kembali (buyback) saham yang beredar di publik tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) apabila IHSG anjlok hingga 8% dalam sehari. Hal tersebut menurutnya telah ditentukan berdasarkan protokol OJK.
”Artinya pada saat turun, (bisa melakukan buyback langsung). Nanti detailnya ada di regulasi,” kata Wimboh di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (28/2).
(Baca: Sempat Anjlok 4,5%, IHSG Hari ini Akhirnya Ditutup Turun 1,5%)
Menurutnya, indeks tak akan turun tajam seperti pada 2008 silam yang mencapai sekitar 10,3% yang sempat berujung pada penghentian perdagangan. OJK pun tidak menyusun ketentuan pemberhentian perdagangan dalam kondisi apapun.
“Tidak akan ada pemberhentian perdagangan,” ujar dia.
IHSG pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (28/2), ditutup dengan koreksi sebesar 1,5% ke level 5.452,7 setelah sempat turun hingga 4,46% ke level 5.288,37 karena kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus corona.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyebut turunnya indeks ini disebabkan penyebaran virus corona yang makin meluas dan memakan banyak korban jiwa.
"(Disebabkan) corona virus. Lihat saja bursa-bursa lain," kata Laksono kepada Katadata.co.id hari ini.
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot mengatakan, pelemahan IHSG dalam beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia. “Ini dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS),” katanya kepada katadata.co.id.
(Baca: IHSG Anjlok Lebih dari 4%, BEI: Efek Virus Corona, Seperti Bursa Lain)
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo juga menyebut turunnya indeks ini disebabkan sentimen negatif terkait penyebaran virus corona yang makin meluas dan memakan banyak korban jiwa.
"(Disebabkan) corona virus. Lihat saja bursa-bursa lain," kata Laksono kepada katadata.co.id pada kesempatan yang berbeda.
Faktanya, meski sempat turun lebih dari 4%, koreksi indeks dalam negeri masih lebih baik dibandingkan beberapa bursa saham Asia lainnya. Seperti indeks Nikkei 225 turun hingga 3,67%, Hang Seng turun 2,42%, Shanghai Composite turun 3,71%, Strait Times turun 3,23%, serta Kospi turun 3,3%.
Adapun, investor asing pada perdagangan hari ini tercatat melakukan penjualan saham dengan nilai bersih atau net sell Rp 105,45 miliar di pasar reguler. Sementara, di seluruh pasar, asing tercatat jual bersih senilai Rp 17,17 miliar karena di pasar negosiasi/tunai asing melakukan pembelian saham dengan nilai bersih atau net buy Rp 88,28 miliar.