Asing Jual Saham hingga Rp 1,75 Triliun, IHSG Anjlok ke 5.688,9

ANTARA FOTO/Reno Esnir
IHSG Rabu (26/2) anjlok 1,7% ke level 5.688,92 dipicu keluarnya modal asing hingga Rp 1,75 triliun di seluruh pasar.
Penulis: Happy Fajrian
26/2/2020, 18.07 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG terkoreksi 98,22 poin atau 1,7% ke level 5.688,92 pada penutupan perdagangan Rabu (26/2). Koreksi IHSG didorong oleh keluarnya modal asing dari pasar saham hingga Rp 1,75 triliun.

Modal asing paling besar keluar melalui pasar reguler yakni Rp 1,56 triliun, sedangkan di pasar negosiasi/tunai hanya Rp 188,72 miliar. Adapun saham empat bank besar menjadi sasaran jual investor asing.

Keempat saham bank tersebut yaitu Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 449,2 miliar, kemudian Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 404,9 miliar, Bank Central Asia (BBCA) Rp 287,8 miliar, dan bank pelat merah lainnya Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan net sell asing Rp 152 miliar.

Saham BMRI pun terkoreksi 1,92% menjadi Rp 7.650 per saham, BBRI turun 0,44% menjadi Rp 4.480 per saham, BBCA turun 1,68% menjadi Rp 32.100 per saham, dan BBNI turun 2,67% menjadi Rp 7.300 per saham.

(Baca: Modal Asing Keluar Pasar Saham Rp 886 Miliar, IHSG Sesi I Turun 1,08%)

Analis Indopremier sekuritas, Mino, mengatakan bahwa koreksi IHSG hari ini masih dibayangi sentimen meluasnya penyebaran virus corona. “Masih dipicu sentimen wabah virus corona, terutama di luar Tiongkok,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Sentimen ini juga membuat bursa saham Asia lainnya berakhir di zona merah. Indeks Strait Times Singapura  terkoreksi 1,29%, kemudian Kospi turun 1,28%, Shanghai Composite turun 0,83%, Nikkei turun 0,79%, serta Hang Seng turun 0,73%.

Sektor Industri Dasar Anjlok 4,32% Dorong Koreksi IHSG

Adapun IHSG mengawali perdagangan langsung terkoreksi ke level 5.757,17 atau turun 0,52% dan bertahan di zona merah hingga perdagangan berakhir.

Saham-saham di sektor industri dasar yang anjlok hingga 4,32% memimpin koreksi IHSG hari ini. Saham-saham pendorong koreksi sektor ini di antaranya Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang anjlok 8,75%, serta Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) 6,67%.

(Baca: Anak Usaha Konstruksi Astra "Acset" Rugi Rp 1,14 T, Modal Anjlok 80%)

Kemudian saham Chandra Asri Petrochemical (TPIA) turun 5,81%, Barito Pacific (BRPT) turun 5,48%, serta Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) turun 3,18%.

Sementara sektor manufaktur menyusul dengan koreksi 2,58%, serta aneka industri turun 2,34%. Sedangkan sektor berkinerja terbaik yaitu sektor perdagangan yang ‘hanya’ turun 0,95%.

Total perdagangan saham hari ini tercatat mencapai 10,08 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,72 triliun. Sebanyak 306 saham turun, 92 saham naik, dan sisanya tidak bergerak alias stagnan. Sementara itu kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia turun Rp 114 triliun menjadi Rp 6.577 triliun.

(Baca: Kapitalisasi Pasar Saham AS Amblas Rp 24.000 Triliun Imbas Corona)