Mayoritas Bursa Asia Turun, IHSG Sesi Pertama Ditutup Naik 0,49%

Ilustrasi, pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
18/2/2020, 13.10 WIB

Begitu juga dengan harga saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) meningkat 2,38% menjadi Rp 17.200 per lembar. Kemudian, harga saham  Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) naik 4,72% dan 6,31%.

(Baca: Rupiah Diramal Melemah Tertekan Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Asia)

Sektor aneka industri juga meningkat 1,39% pada sesi pertama perdaganngan hari ini. Saham-saham yang menopang yakni Astra International (ASII) naik 1,64%, Astra Otoparts (AUTO) 3,04%, dan Sri Rejeki Isman (SRIL) 5,61%.

Meksi begitu, ada beberapa saham berkapitalisasi besar di sektor aneka industri yang turun. Harga saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) turun 0,42%, Uni-Charm Indonesia (UCIP) 3,01%, dan Multistrada Arah Sarana (MASA) 1,6%.

Sejak pembukaan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, investor asing membeli saham Rp 114,88 miliar. Pembelian di pasar negosiasi dan tunai nilainya Rp 120,03 miliar.

Saham yang diborong asing di pasar negosiasi dan tunai pada sesi pertama yaitu Bakrie & Brothers (BNBR) senilai Rp 61,45 miliar. (Baca: Kerja Sama Indonesia-Jepang Mampu Selesaikan Masalah Global)

Sedangkan di pasar reguler, asing membeli saham Bank Mandiri (BMRI) dengan nilai bersih Rp 51,2 miliar. Hanya, harga saham bank milik pemerintah ini bergerak terkoreksi 0,32% ke level Rp 7.825 per lembar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin