IPO Jumbo Kedua Tahun ini, Unicharm Berpotensi Raup Rp 1,5 Triliun

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi pasar modal. Produsen popok dan pembalut Uni-Charm Indonesia berencana melakukan IPO akhir tahun ini dan berpotensi meraih dana hingga Rp 1,5 triliun
Penulis: Ihya Ulum Aldin
25/11/2019, 17.58 WIB

Produsen popok dan pembalut PT Uni-Charm Indonesia bakal melepas sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) tahun ini. Rencananya, pencatatan saham Unicharm dilakukan pada 20 Desember 2019 mendatang.

Dalam paparan publik (public expose) perusahaan yang digelar hari ini, Senin (25/11), terkait rencana IPO tersebut, pemilik merek popok Mamypoko dan pembalut Charm  ini bakal melepas 20% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.

"Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 831,31 juta saham," kata Presiden Direktur Unicharm, Yuji Ishii melalui siaran resmi. 

Adapun, perusahaan menawarkan saham di kisaran Rp 1.400 - 1.800 per saham. Dengan total saham yang dilepas ke publik tersebut, maka perusahaan berpotensi mengantongi dana segar dari IPO ini antara Rp 1,2 - 1,5 triliun, dan menjadi IPO terbesar sepanjang tahun ini.

(Baca: Bersiap IPO, Tokopedia Cari Pendanaan Rp 21 Triliun)

Saat ini, pemegang saham mayoritas perusahaan yaitu Unicharm Corporation dengan porsi saham sebesar 74%. Sementara, sisanya sebesar 26% dikuasai oleh PT Purinusa Ekapersada yang terafiliasi dengan Grup Sinarmas.

Yuji optimistis saham perusahaan yang dia pimpin ini akan diminati oleh investor karena Unicharm merupakan perusahaan pemimpin di pasar dalam negeri untuk ketiga produk utamanya. Ketiga produk utama Unicharm yaitu popok bayi, pembalut wanita, dan produk popok dewasa.

Per 2018 lalu, pangsa pasar untuk produk popok bayi mencapai 49,8%. Sementara untuk produk pembalut wanita sebesar 42,1%. Sedangkan untuk popok dewasa, pangsa pasarnya mencapai 46%.

Unicharm berencana menggunakan raihan dana IPO untuk kebutuhan belanja modal sebesar 64,6%. Sekitar 20,6% bakal digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pembayaran utang, dan 14,8% sisanya bakal digunakan untuk modal kerja perusahaan.

(Baca: Alibaba Raup Dana IPO Rp 155 Triliun dari Penjualan Saham di Hong Kong)

Unicharm melakukan IPO ini dengan menggunakan laporan keuangan semester I 2019. Tercatat pada periode tersebut, perusahaan mampu membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,20 triliun atau tumbuh 6,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,93 triliun.

Dengan tumbuhnya pendapatan bersih tersebut, perusahaan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 153,9 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut, mampu tumbuh hingga 72,7% dibandingkan dengan semester I 2018 yang laba bersihnya hanya Rp 89,09 miliar.

Reporter: Ihya Ulum Aldin