Tower Bersama akan Jual Surat Utang Rp 9 Triliun untuk Lunasi Pinjaman

ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Ilustrasi, petugas melakukan pemeliharaan berkala menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), di Pantai Cermin, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (2/10/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan surat utang Rp 9,1 triliun untuk refinancing.
30/10/2019, 18.36 WIB

Anak usaha TBIG dapat menarik fasilitas kredit ini minimal US$ 5 juta. Pinjaman ini juga dijaminkan dengan cross guarantee antarkelompok entitas anak. Jatuh tempo kredit ini pada Januari 2025.

Sebagai informasi, hingga Semester I 2019 perusahaan penyediaa infrastruktur telekomunikasi tersebut telah memiliki 26.713 tenant, dengan total tower 15.344. Perusahaan menargetkan 3.000 tenant dan 1.000 tower hingga akhir tahun ini.

(Baca: Akuisisi Gihon, Tower Bersama akan Buka Penawaran Tender)

Pada Juli lalu, TBIG mendapat fasilitas pinjaman US$ 375 juta atau setara dengan Rp 5,3 triliun (kurs: Rp 14.141 per US$) dari konsorsium perbankan. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada entitas anak ini, akan digunakan untuk membayar lebih awal pinjaman Fasilitas A sebesar US$ 400 juta.

Dalam keterbukaan informasi yang diunggah ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/7) dijelaskan, fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada Januari 2025 mendatang. "Dampak dari penerimaan fasilitas pinjaman US$ 375 juta ini adalah untuk memperpanjang rata-rata tenor struktur utang perusahaan," tulis keterbukaan informasi yang ditandatangani oleh Direktur Tower Bersama, Helmy Yusman Santoso.

(Baca: Tower Bersama Akan Kuasai 51% Saham Visi Telekomunikasi Infrastruktur)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati