Anak usaha TBIG dapat menarik fasilitas kredit ini minimal US$ 5 juta. Pinjaman ini juga dijaminkan dengan cross guarantee antarkelompok entitas anak. Jatuh tempo kredit ini pada Januari 2025.
Sebagai informasi, hingga Semester I 2019 perusahaan penyediaa infrastruktur telekomunikasi tersebut telah memiliki 26.713 tenant, dengan total tower 15.344. Perusahaan menargetkan 3.000 tenant dan 1.000 tower hingga akhir tahun ini.
(Baca: Akuisisi Gihon, Tower Bersama akan Buka Penawaran Tender)
Pada Juli lalu, TBIG mendapat fasilitas pinjaman US$ 375 juta atau setara dengan Rp 5,3 triliun (kurs: Rp 14.141 per US$) dari konsorsium perbankan. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada entitas anak ini, akan digunakan untuk membayar lebih awal pinjaman Fasilitas A sebesar US$ 400 juta.
Dalam keterbukaan informasi yang diunggah ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/7) dijelaskan, fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada Januari 2025 mendatang. "Dampak dari penerimaan fasilitas pinjaman US$ 375 juta ini adalah untuk memperpanjang rata-rata tenor struktur utang perusahaan," tulis keterbukaan informasi yang ditandatangani oleh Direktur Tower Bersama, Helmy Yusman Santoso.
(Baca: Tower Bersama Akan Kuasai 51% Saham Visi Telekomunikasi Infrastruktur)