IPCC Catat Kenaikan Bongkar Muat Kendaraan, Toyota Paling Tinggi

ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Kendaraan petugas PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) melintas di samping mobil yang siap diekspor di IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/7/2019). IPCC mencatat ekspor kendaraan Toyota Capai 62,7% dari total ekspor kendaraan CBU. Mayoritas kendaraan Toyota diekspor ke Filiphina.
21/10/2019, 12.12 WIB

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat pertumbuhan volume bongkar muat kendaraan Completely Built Unit (CBU) di terminal internasional sepanjang Januari-September sebesar 16,53% atau mencapai 294.306 unit. Angka tersebut disumbang dari pertumbuhan ekspor CBU yang naik dua digit menjadi 27,95 persen dengan jumlah akumulasi di 2019 sebesar 235.721 unit dibandingkan September 2018 sebesar 184.223 unit.

Volume tersebut paling banyak disumbang dari ekspor kendaraan Toyota sebanyak 147.806 unit atau 62,70% dari total ekspor kendaraan CBU. Ekspor kendaraan Toyota mengalami peningkatan 5,47% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 140.142 unit.

Tiga model kendaraan yang paling banyak dieskpor yakni Fortuner, Rush, dan Avanza."Porsi Fortuner 25%, Rush 24,76%, dan Avanza 15,11%," kata Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar dalam keterangan pers pada Senin (21/10).

Kemudian, ekspor kendaraan Mitsubishi sebanyak 43.168 unit atau menyumbang 18% dari total ekspor kendaraan CBU. Ekspor model Expander tercatat naik 200% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

(Baca: Indonesia Kendaraan Terminal Serap 80% dari Dana IPO untuk Beli Aset)

Selanjutnya volume eskpor CBU IPCC disumbang dari kendaraan Suzuki sebanyak 26.736 unit atau sebesar 11 persen yang ditopang oleh model Ertiga dengan porsi 71,72%, lalu model APV dengan porsi 16,48%, dan sisanya disumbang dari jenis model lain seperti Swift, dan Carry.

Sedangkan Daihatsu mencatat ekspor sebanyak 11.447 unit yang ditopang oleh model Gran Max. Ekspor mobil Honda tercatat 5.431 unit, paling banyak disumbang oleh model Brio, dan ekspor mobil Chevrolet sebanyak 800 unit dari model Captiva atau Wuling Almaz.

Negara Filipina menjadi andalan ekspor CBU dari Indonesia yakni sebesar 235.721 unit atau sebesar 30% dari total ekspor CBU. Diikuti oleh Vietnam sebesar 15%, Arab Saudi 10,60%, Thailand 10,49%, Meksiko 4,81%.

Filipina mengimpor kendaran merek Toyota dengan model Fortuner sejumlah 16.426 unit, diikuti Wigo (Agya, Alya, versi Indonesia) sebanyak 14.114 unit, dan Rush 12.880 unit. "Selain Toyota, Filipina juga mengimpor model Expander dari Indonesia sebesar 11.297 unit," ujarnya.

Sedangkan Vietnam mencatat jumlah impor model Expander sebanyak 15.304 unit, serta Toyota sebesar 13.675 unit yang terdiri dari Fortuner 5.829 unit dan Wigo 5.371 unit.

Disisi lain, aktivitas impor kendaraan CBU mengalami penurunan 14,26% menjadi 58.585 unit sejak Januari-September. Sedangkan periode yang sama pada tahun lalu mencapai 68.326 unit kendaraan.

(Baca: Indonesia Kendaraan Terminal Tunjuk Salusra Wijaya Jadi Plt Dirut)

Databoks mencatat merek mobil yang paling laris pada Agustus 2019 didominasi oleh Toyota dengan penjualan sebanyak 29,1 ribu unit. Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Daihatsu sebanyak 15,4 ribu unit dan Mitsubishi sebanyak 14,2 ribu unit. Honda dan Suzuki menyusul dengan total penjualan masing-masing sebanyak 11,9 ribu unit dan 8,6 ribu unit. Selengkapnya dalam grafik berikut ini :

Reporter: Fariha Sulmaihati