Beberapa analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (4/9) kembali terkoreksi secara teknikal. Namun, saham rokok hingga bank direkomendasikan.
Pada perdagangan kemarin, IHSG turun 0,46% menjadi 6.261,59. Analis Binaarta Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebutkan, IHSG hari ini berpotensi terkoreksi secara wajar. "Pergerakan IHSG hari ini berpeluang menuju ke level support terdekat," kata dia dalam risetnya yang diterima Katadata.co.id, kemarin malam (3/9).
Level support pertama maupun kedua IHSG hari ini berada pada rentang 6.214,51 hingga 6.153,64. Untuk resistance pertama dan kedua di sekitar 6.305,70 hingga 6.340,18.
Nafan pun merekomendasikan enam saham pada perdagangan hari ini. Di antaranya Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Gudang Garam (GGRM), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Waskita Beton Precast (WSBP), dan Waskita Karya (WSKT).
(Baca: Tertekan Perang Dagang, IHSG Diproyeksi Terkoreksi)
Hal senada disampaikan oleh Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia memperkirakan, IHSG hari ini dproyeksi kembali mengalami tekanan. Level support pergerakan IHSG hari ini pada rentang 6.210-6.300.
Ia menyebutkan, ada delapan saham yang patut menjadi perhatian pada perdagangan hari ini. Di antaranya, Gudang Garam, HM Sampoerna (HMSP), Kalbe Farma (KLBF), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Permata (BNLI), Matahari Department Store (LPPF), Summarecon Agung (SMRA), dan Adaro Energy (ADRO).
Sedangkan Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan, pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola gerak konsolidasi. Maka, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan pembelian.
"Mengingat pola up trend jangka panjang masih terlihat dalam pergerakan IHSG. IHSG hari ini berpotensi menguat," kata William, yang memperkirakan IHSG hari ini bergerak di level 6.187-6.372 dalam risetnya.
Ada sembilan saham yang direkomendasikan William. Di antaranya Gudang Garam, HM Sampoerna, Astra International (ASII), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Central Asia (BBCA), Ciputra Development (CTRA), Summarecon Agung (SMRA), Kalbe Farma (KLBF), dan Jasa Marga (JSMR).
(Baca: IHSG Turun 0,6% Karena Perang Dagang, Sektor Tambang Jadi Penolong)