Gara-gara Aksi Ambil Untung Investor, Kinerja IHSG Terburuk di Asia

ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG akhir pekan ini terkoreksi 0,68%. Dengan penurunan tersebut IHSG menjadi bursa dengan kinerja terburuk di Asia.
Penulis: Happy Fajrian
12/7/2019, 17.25 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (12/7), harus kembali ke level 6.300. IHSG ditutup turun sebesar 43,72 poin atau 0,68% ke posisi 6.373,34 dan menjadi bursa dengan kinerja terburuk di kawasan.

Bursa saham utama di kawasan Asia hari ini mengakhiri perdagangan di posisi yang lebih tinggi. Indeks Shanghai Composite menjadi bursa dengan kinerja terbaik lantaran naik paling tinggi sebesar 0,44%.

Di posisi kedua ada indeks Kospi Korea dengan kenaikan 0,29%, kemudian menyusul indeks Strait Times Singapura dengan kenaikan 0,21%, lalu indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,2%, serta indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,14%.

Sedangkan di antara bursa saham ASEAN, sejalan dengan IHSG yaitu indeks PSEi Filipina yang turun 0,16%, serta indeks KLCI Malaysia sedikit lebih baik dari IHSG dengan penurunan 0,58%, kemudian indeks VN Vietnam turun 0,31%, dan indeks SETi Thailand terkoreksi 0,41%.

(Baca: Sempat Mundur, Produsen Baja Pesaing Krakatau Steel Siap IPO Tahun Ini)

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan kinerja IHSG yang turun ini terjadi lantaran investor lokal melakukan aksi ambil untung di bursa. "Turunnya IHSG karena profit taking (aksi ambil untung) investor lokal," kata William dilansir dari Antara.

Menurut data RTI Infokom, secara nilai transaksi, investor lokal hari ini membukukan net sell atau penjualan bersih saham sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan investor asing membukukan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp 355,17 miliar di seluruh pasar.

Sementara itu transaksi saham di BEI sepanjang hari ini tercatat mencapai Rp 8,25 triliun dari 17,29 miliar saham yang ditransaksikan investor. Sebanyak 151 saham ditutup naik, 268 saham turun, dan 126 saham lainnya tak bergerak.

Saham-saham yang paling signifikan menekan laju IHSG turun di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 2,88%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,11%, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,11%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 4,55%, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 4,86%.

(Baca: Sepekan Melantai di Bursa, Ada yang Cuan 600% dari 13 Emiten Baru)

Dari jajaran saham top losers hari ini, ada dua saham yang nilainya turun hingga puluhan persen. Kedua saham tersebut yaitu PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) yang terkoreksi hingga 34,9%, serta PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) turun 24,5%.

Sebelumnya, Bliss Properti pernah mendapat status aktivitas pasar yang tidak biasa (unusual market activity/UMA) pada 26 Juni 2019 karena harga sahamnya yang naik signifikan dari Rp 288 per saham melesat ke level Rp 560 dalam empat hari perdagangan. Namun dua hari berselang sahamnya anjlok ke level Rp 394 per saham.