BI dan The Fed Diprediksi Pangkas Bunga Acuan, IHSG Melesat 1,08%

ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia.
Penulis: Happy Fajrian
18/6/2019, 18.11 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (18/6) naik 66,81 poin atau 1,08% ke posisi 6.257,33. Sementara itu indeks LQ45 naik 14,41 poin atau 1,47% ke posisi 994,7.

Dengan kinerja tersebut, IHSG memutus tren penurunannya yang terjadi sejak Rabu (12/6) pekan lalu hingga Senin (17/6) kemarin. Sementara itu bursa saham Asia mayoritas juga berakhir di teritori positif. Indeks Strait Times naik 0,96%, Hang Seng 1%, dan Kospi 0,38%. Sedangkan Nikkei turun 0,72% dan Shanghai turun 0,71%.

Kinerja IHSG dan bursa Asia dipengaruhi oleh adanya kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS), the Federal Reserve, untuk memangkas suku bunganya, Fed Fund Rate (FFR) untuk mengantisipasi dampak perang dagang.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menurunkan bunga acuan, BI 7 Days Repo Reverse Rate, dari level saat ini sebesar 6%. Hal ini seiring dengan tren menurunnya suku bunga di berbagai negara lain. Tercatat, Bank Negara Malaysia (BNM), The Reserve Bank of Australia (RBA), dan Reserve Bank of India (RBI) telah menurunkan suku bunga.

(Baca: Spekulasi BI akan Pangkas Bunga Acuan pada Pekan Depan Makin Menguat)

"Berakhirnya rezim suku bunga tinggi global juga berpengaruh positif bagi penguatan indeks. Apalagi para pelaku pasar menantikan pengumuman The Fed maupun BI dalam rangka menetapkan suku bunga acuan," ujar analis Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji di Jakarta, dilansir dari Antara.

Mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan tipis sebesar 0,07%, IHSG memperkuat kenaikannya tak lama setelah perdagangan dimulai. Sepanjang hari ini IHSG sangat nyaman bergerak di teritori positif, ditopang oleh sejumlah indeks sektoral yang naik cukup signifikan.

Sektor keuangan, aneka industri, konsumer, properti menjadi empat sektor yang naik lebih dari 1%. Keuangan naik 1,41%, aneka industri 1,29%, konsumer 1,22%, dan properti melejit 3,38%. Laju IHSG sedikit tertahan oleh sektor tambang yang turun 0,67%.

Menurut data BEI, beberapa saham yang menopang kinerja IHSG hari ini yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 1,81%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) 2,05%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) 1,43%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 1,79%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 3,25%.

(Baca: BEI Pantau Harga Saham MNCN yang Sempat Anjlok 25%)

Total transaksi saham hari ini menurut data RTI Infokom mencapai Rp 8,34 triliun dari 13,32 miliar saham yang diperdagangkan investor. Sebanyak 207 saham berakhir naik, 197 saham turun, dan 134 saham stagnan.

Dana asing juga kembali mengalir masuk ke pasar saham sebesar Rp 383,42 miliar yang berasal dari pembelian bersih saham investor asing di pasar reguler sebesar Rp 620,72 miliar, dan penjualan bersih di pasar negosiasi/tunai Rp 237,3 miliar.

Investor asing hari ini terpantau memborong dua saham bank BUKU 4, yakni BRI dan BCA, masing-masing dengan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 194,9 miliar dan Rp 178,2 miliar. Investor asing juga membeli saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) cukup besar yakni Rp 65,1 miliar.