Masuk Bursa, Capri Nusa Satu Property Raup Dana Rp 85 Miliar

ANTARA FOTO/Agung M Rajasa
Bursa Efek Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
11/4/2019, 12.27 WIB

PT Capri Nusa Satu Property Tbk. (CPRI) melakukan penawaran umum perdana sahamnya (IPO) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis (11/4). Dalam pencatatan perdanannya tersebut, CPRI meraup dana senilai Rp 85,42 miliar untuk mengembangan usahanya.

Direktur Utama CPRI Jansen Surbakti mengatakan, dana segar yang perusahaan dapatkan pada IPO ini bakal dialokasikan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja. Komposisi pemanfaatan dana IPO mencakup 50 persen untuk proyek resort,  40 persen untuk proyek perkantoran, dan 10 persen untuk modal kerja.

CPRI menggunakannya untuk menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Selain itu, untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali. Dengan menyelesaikan proyek-proyek tersebut, perusahaan optimistis bisa meningkatkan kinerja keuangan tahun ini.

"Kami optimis IPO ini dapat meningkatkan target pendapatan perseroan 2019 dengan cukup signifikan menjadi Rp 25 miliar," katanya melalui siaran resmi, Kamis (11/4).

(Baca: BEI: Traveloka Beri Sinyal Tertarik untuk IPO)

Dana IPO Lebih Rendah dari Target

CPRI menawarkan 683 juta saham biasa yang mewakili 28 persen jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dalam pencatatan saham ini, CPRI menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saat penawaran ke calon investor, UOB mengungkapkan saham CPRI mengalami kelebihan permintaan (oversubsribed) hingga 83 kali.

Meski begitu, perolehan dana hasil IPO ini lebih rendah dari yang diharapkan. Sebelumnya, CPRI pernah mengungkapkan targetnya dapat meraup dana sekitar Rp 100 miliar - Rp 150 miliar. Namun, karena harga yang ditawarkan saat IPO lebih rendah, perusahaan ini hanya mampu mendapat Rp 85 miliar.

Untuk mendapatkan dana yang sesuai dengan yang ditargetkan, seharusnya CPRI mematok harga sahamnya di kisaran Rp 146 - Rp 219 per saham. Namun saat IPO, sahamnya dibuka dengan harga Rp 125 per saham. Padahal, minat investor cukup besar terhadap saham perusahaan properti yang berdiri sejak 2011 ini. Sejak pembukaan perdagangan hingga berita ini ditulis, harga sahamnya sempat melonjak 69,6 persen ke Rp 212 per saham.

CPRI merupakan perusahaan pengembang properti di Indonesia yang fokus pada pengembangan gedung perkantoran, gedung pertemuan, dan resort.

Saham CPRI dimiliki mayoritas oleh PT RDW Global Investasi, melalui PT Indigo Super Mekanika, sebesar 71,2 persen. Selanjutnya dimiliki oleh perorangan di mana Abdullah Lewis Hidayat memegang saham sebesar 0,36 persen dan Rayes Sembiring dengan porsi 0,36 persen. Sisanya 28,08 persen dijual ke publik pada IPO hari ini.