Indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat naik 49,89 poin atau 0,78% pada akhir perdagangan saham sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (9/4). IHSG rebound setelah selama tiga hari secara berturut-turut mengalami koreksi.
Laju kenaikan IHSG di dorong oleh seluruh indeks sektoral yang bergerak positif sepanjang sesi I ini, dipimpin oleh saham-saham di sektor pertanian yang melesat naik 0,83%, serta keuangan yang naik 0,78%.
Sementara itu sektor lainnya yaitu aneka industri naik 0,73%, konsumer naik 0,70%%, manufaktur 0,65%, tambang 0,64%, infrastruktur 0,57%, industri dasar 0,51%, serta properti dan perdagangan yang masing-masing naik 1,54% dan 1,05%.
Dari sektor keuangan, harga saham-saham bank kelas kakap naik cukup signifikan. Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) memimpin dengan kenaikan 1,32%, diikuti PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 1,31%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) 0,93%, PT Bank TAbungan Negara Tbk. (BBTN) 0,43%, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) 0,36%.
(Baca: IHSG Rebound, Berpotensi Terus Melaju Didorong Data Penjualan Ritel)
Total nilai transaksi saham sepanjang sesi I ini tercatat senilai Rp 3,80 triliun dari 9,08 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 228.544 kali oleh investor. Sebanyak 220 saham menghijau, 130 saham memerah, dan 128 saham lainnya stagnan.
Sementara itu modal asing mengalir masuk ke pasar saham nasional senilai Rp 323,73 miliar. Investor asing membukukan pembelian bersih saham pada sesi I senilai Rp 220,19 miliar di pasar reguler, dan Rp 103,55 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Saham-saham bank menjadi buruan investor asing sepanjang perdagangan sesi I, dengan saham BMRI menjadi saham yang paling banyak dibeli asing senilai Rp 43,4 miliar, diikuti BBRI Rp 41,9 miliar, serta PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPS) Rp 22,1 miliar.
Seperti yang telah diprediksi oleh analis, penjualan eceran/ritel periode Februari 2019 mengalami peningkatan dibandingkan periode Januari 2019. Menurut data Bank Indonesia, penjualan eceran pada Februari naik 9,1% secara tahunan, lebih baik dibanding periode Januari yang hanya 7,2%.
(Baca: Survei BI: Penjualan Eceran Februari 2019 Lebih Baik dari Tahun Lalu)
Sementara itu untuk periode Maret 2019, BI memprediksi penjualan eceran akan tetal tumbuh tinggi walau sedikit melambat dibandingkan periode Februari, yaitu sekitar 8%. Namun angka tersebut jauh di atas capaian periode yang sama 2018 yang hanya sebesar 2,5%.
Membaiknya penjualan eceran memberikan dorongan terutama terhadap saham-saham di sektor konsumer. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) naik 1,39%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 1,35%, PT GUdang Garam Tbk. (GGRM) 0,89%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) 0,77%, serta PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) 0,27%
Sejalan dengan IHSG, bursa saham utama di Asia mayoritas bergerak di zona hijau. Indeks Strait Times naik 0,08%, Hang Seng naik 0,11%, Nikkei naik 0,19%, PSEi naik 0,54%, serta Kospi naik 0,23%. Hanya KLCI dan Shanghai yang sementara ini berada di zona merah, KLCI turun 0,26% dan Shanghai turun 0,5%.
Investor global saat ini tengah bersikap 'wait and see' menantikan perkembangan sejumlah sentimen seperti Brexit, perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-TIongkok, pertemuan dagang Uni Eropa-Tiongkok, serta laporan keuangan perusahaan AS untuk triwulan I-2019 yang diprediksi akan terkoreksi.
(Baca: Cadangan Devisa Maret 2019 US$ 124,5 miliar, Tertinggi dalam 11 Bulan)