Risiko Eskalasi Perang Dagang, IHSG dan Bursa Asia Kompak Terkoreksi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penulis: Happy Fajrian
8/2/2019, 19.32 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (8/2), terkoreksi 0,23% ke level 6.521,66. Kinerja IHSG sejalan dengan kinerja mayoritas bursa saham di Asia yang kompak terkoreksi karena meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Indeks Nikkei mengalami koreksi yang paling dalam di regional Asia yaitu sebesar 2,01% yang diikuti dengan indeks Kospi yang turun 1,20%. Lainnya, Hang Seng turun 0,16%, PSEi turun 0,36%, dan KLCI turun 0,41%. Hanya Strait Times yang kinerjanya menghijau walau hanya naik tipis 0,04%.

Mengawali perdagangan dari zona hijau, IHSG sepanjang hari ini konsisten bergerak di zona merah. IHSG hari ini bergerak di kisaran 6.498,97 hingga level tertingginya pada posisi 6.526,87. Kendati demikian, IHSG berhasil sedikit memperbaiki kinerjanya pada penutupan ini dibandingkan pada akhir sesi pertama perdagangan siang ini dengan koreksi yang lebih dalam sebesar 0,42% ke level 6.509,20. 

Transaksi saham di BEI hari ini tercatat mencapai Rp 8,24 triliun dari 13,88 miliar lembar saham yang ditransaksikan sebanyak 430.336 kali oleh investor. Sebanyak 187 saham kinerjanya menghijau, 229 saham memerah dan 126 saham tidak bergerak.

(Baca: Dipengaruhi Potensi Eskalasi Perang Dagang, IHSG Turun 0,42%)

Investor asing turut memberi tekanan terhadap pergerakan indeks dengan banyak melepas sahamnya di Indonesia. Penjualan bersih saham oleh investor asing sepanjang hari ini tercatat mencapai Rp 205,27 miliar, dengan Rp 192,44 miliar ditransaksikan di pasar reguler.

Tiga besar saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT United Tractors Indonesia Tbk (UNTR) mencapai Rp 127,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 89,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan penjualan asing mencapai Rp 53,5 miliar.

Halaman: