BEI Pantau Operasional dan Nasib Karyawan Pasca Merger Danamon dan BNP

Katadata
Stand produk keuangan Bank Danamon pada pameran Indonesia Fintech Festival and Conference 2016, Tangerang, Banten, Selasa, (30/08).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
31/1/2019, 20.21 WIB

Seperti diketahui, beberapa hari Bank Danamon melakukan pertemuan tertutup dengan pihak bursa. Menurut Nyoman dalam pertemuan tersebut, strategi yang bakal dipakai ke depannya oleh perusahaan yaitu memanfaatkan kemampuan masing-masing dari bank untuk bisa dikembangkan.

Dalam pertemuan tersebut, dikatakan pula Bank Danamon melaporkan progres dari merger ini dan bagaimana karyawan di kedua perusahaan tersebut diberikan kesempatan untuk melanjutkan bertahan atau tidak di perusahaan. "Tidak ada hal yang dikhawatirkan, prosesnya berjalan dari sisi kebijakan buat karyawan dikasih kesempatan untuk lanjut atau tidak," katanya.

Berdasarkan informasi pada Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (RRPU) yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (22/1), kepemilikan saham Bank MUFG paska merger tersebut menggunakan asumsi Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. dan PT Hermawan Sentral Investama menggunakan haknya untuk menjual sahamnya kepada MUFG Bank.

Saat ini Bank MUFG memiliki 40% saham Bank Danamon. Selain itu, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. memegang 33,83% saham Bank Danamon. Sementara di BNP, Bank MUFG menguasai 7,91% saham secara langsung, dan sebesar 67,59% melalui anak usahanya, ACOM Co Ltd . Sedangkan PT Hermawan Sentral Investama menguasai 11,54%.

(Baca: Dorong Konsolidasi, Perbanas Nilai Idealnya Hanya Ada 50-70 Bank)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin