Terendah dalam 10 Tahun, Return Indeks Sektor Konsumer Anjlok 14%

ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Ilustrasi konsumen berbelanja di sebuah supermarket.
Penulis: Hari Widowati
31/10/2018, 07.44 WIB

Konsumsi Melambat

Menurut Director of Capital Markets Mirae Asset Sekuritas Taye Shim, perlambatan di sektor konsumer disebabkan siklus ekonomi makro di Indonesia kurang bergairah. Pelaksanaan Pemilu Presiden pada 2019 juga diestimasi tidak akan mendorong konsumsi masyarakat sebesar yang diperkirakan sebelumnya. Indeks kepercayaan konsumen tidak menunjukkan perbaikan sebelum tahun Pemilu. Penjualan sektor retail juga tidak menunjukkan adanya pemulihan.

"Di level makro, konsumsi tetap tumbuh meskipun nilai tukar rupiah melemah," ujar Taye. Ketika rupiah melemah 11,3% terhadap dolar AS pada 2013, konsumsi masyarakat tetap tumbuh 5,4%. Pada 2015 ketika rupiah terdepresiasi 12,8%, konsumsi tumbuh 5%. Dengan asumsi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun ini sebesar 5%, konsumsi masyarakat diestimasi masih tumbuh 5,1%.

Mirae merekomendasikan beli saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target harga Rp 89.000, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 9.700, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Rp 1.350, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target Rp 1.610. Mirae juga merekomendasikan saham PT Charoen Phokphand Tbk (CPIN) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tetapi belum menetapkan target harga untuk kedua saham tersebut.

(Baca: Saham Sektor Konsumer dan Keuangan Seret Penurunan IHSG)

Halaman: