Pemerintah dan 3 BUMN Kakap Tawarkan Obligasi Global Rp 165 Triliun

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Penulis: Hari Widowati
24/10/2018, 14.26 WIB

Pertamina sebelumnya juga mengungkapkan rencana penerbitan global bond sebelum akhir tahun ini. Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi dalam denominasi dolar AS itu akan digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang perusahaan. Investasi itu mencakup sektor hulu minyak dan gas (migas), serta panas bumi.

Pertamina melibatkan lima bank dalam penawaran obligasi global ini. "Request for proposal dan audit sudah kami lakukan," kata Pahala, di Jakarta, Rabu (3/10). Namun, Pertamina tidak menyebutkan berapa besar target dana yang dibidik perseroan dalam penerbitan surat utang tersebut.

(Baca: Pertamina Berencana Terbitkan Obligasi Valas Sebelum Akhir Tahun

Sementara itu, Inalum membutuhkan dana US$ 3,85 miliar atau Rp 56 triliun untuk meningkatkan kepemilikan saham di Freeport dari 9,36% menjadi 51,23%. Dari kebutuhan dana tersebut, sekitar Rp 16 triliun akan dipenuhi dengan kas Inalum. Untuk menutup sisa kebutuhan dana, Inalum tidak menutup kemungkinan adanya penerbitan obligasi global. "Dana ini untuk membayar pinjaman dari 11 bank yang mendanai pembayaran saham Freeport. Kami cari yang paling murah," kata Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, September lalu.

(Baca: Sah Beli Saham Freeport, Inalum Bayar Tunai Rp 56 Triliun di November)

Halaman: