Batavia Prosperindo Trans Incar Dana Rp 73 Miliar dari IPO

BEI KATADATA|Arief Kamaludin
BEI KATADATA|Arief Kamaludin
Penulis: Hari Widowati
7/6/2018, 18.16 WIB

(Baca: Ada Kuota, Pemerintah Moratorium Penambahan Armada Taksi Online)

Pada 2017, perseroan membukukan pendapatan Rp 60,63 miliar, meningkat 117,08% dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 27,93 miliar. "Kenaikan pendapatan ini diakibatkan peningkatan unit in contract yang disebabkan oleh penambahan unit sewa oleh pelanggan korporasi yang sudah ada maupun pelanggan baru," kata Rima. Adapun laba bersih perseroan mencapai Rp 17,54 miliar, melejit hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 5,96 miliar.

Paulus mengatakan, perseroan optimistis pendapatan tahun ini bisa tumbuh dua kali lipat seiring dengan penambahan jumlah armada. Namun, perusahaan belum dapat memberikan proyeksi laba bersih mengingat faktor yang berpengaruh terhadap laba bersih lebih banyak. "Biasanya pada tahun keempat armada beroperasi, kami akan menjual kendaraan tersebut sehingga ada pendapatan tambahan dari penjualan kendaraan," ujar Paulus.

Perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi IPO tersebut. Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha mengatakan, kisaran harga saham perdana BP Trans mencerminkan price to book value (PBV) sebesar 0,7 kali-1,1 kali. "Valuasi saham yang di bawah 1 kali PBV ini menunjukkan potensi upside (kenaikan harga saham) sangat menarik," kata Prama.

Saat ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat beberapa emiten yang bergerak di bidang sewa kendaraan, seperti PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Berdasarkan data RTI, PBV Adi Sarana saat ini sekitar 0,92 kali sedangkan Mitra Pinasthika memiliki PBV 0,97 kali. Penawaran umum saham BP Trans akan dilakukan pada 2-4 Juli 2018 sedangkan pencatatan di BEI akan dilaksanakan pada 9 Juli 2018.

(Baca: IHSG Melemah Paling Parah di Global, Asing Jual Saham Rp 1,96 Triliun)

Halaman: