Harga Batu Bara Tinggi, Indocement Bakal Naikkan Harga Semen

Indocement KATADATA|Arief Kamaludin
Indocement KATADATA|Arief Kamaludin
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
24/3/2018, 07.00 WIB

Kondisi persaingan pasar yang ketat, biaya produksi serta harga batu bara yang meningkat yang juga disertai dengan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut berimbas pada kinerja perseroan.

Pendapatan Indocement  pada tahun lalu tercatat turun sekitar 6,1%  menjadi Rp 14,4 miliar dari sebelumnya Rp 15,3 triliun dengan capaian laba tahun bersih yang tertekan hingga 51,9%  di tahun lalu menjadi Rp 1,8 miliar dari  sebelumnya Rp 3,8 miliar.

Penurunan kinerja keuangan juga menyebabkan perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam menetapkan startegi investasi dan ekspansi. Tercatat pada tahun ini,  Indocement hanya akan mengalokasikan belanja modal (capital expanditure/capex)   sebesar Rp 1,5 triliun, atau lebih rendah dari realisasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun.  Namun manajamen beralasan nilai capex yang lebih rendah taun ini lantaran pabrik Plant 14 (P14) sudah selesai dibangun pada 2017 lalu.

 Sementara untuk target pertumbuhan penjualan tahun ini, ia mengaku optimis bisa mencapai 6% atau bahkan angka dobel digit terutama jika kondisi politik berjalan lancar.

(Baca juga : BUMN Semen Manfaatkan Limbah PLN dan Pupuk untuk Produksi)

Targetnya, pada 2018 pertumbuhan Indocement bisa mencapai 6%. Christian mengungkapkan jika tahun politik berjalan lancar, kenaikannya malah bisa mencapai dua digit. Namun, kenaikan baru terjadi pada semester II 2018. Pasalnya, semester I masih banyak libur panjang di akhir pekan. “Peningkatan paling kuat akan terjadi pada kuartal III 2018,” tutur Christian.

Halaman: