BEI: Anjloknya IHSG Tak Cerminkan Fundamental Pasar Modal

Arief Kamaludin|KATADATA
15/11/2016, 00.10 WIB

Dalam dua hari perdagangan berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup tajam, yakni sekitar enam persen. Jumat pekan lalu (11/11), indeks anjlok 4,01 persen, sedangkan Senin pekan ini (14/11) indeks kembali merosot 2,22 persen. Pelemahan tersebut merupakan yang terbesar di antara indeks bursa saham negara-negara di Asia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, penurunan IHSG tidak mencerminkan fundamental pasar modal di Indonesia. Sebab, kinerja mayoritas emiten yang ada di bursa saham masih cukup baik hingga kuartal III lalu.

Di sisi lain, kapitalisasi perusahaan juga masih tumbuh sekitar 11,35 persen, dan diperkirakan bakal mencapai 15 persen sampai akhir tahun nanti. "Secara fundamental semua saham sebagai komoditas masih bagus," ujar Tito dalam acara temu media di Hard Rock Cafe Pacific Place, Jakarta, Senin (14/11).

Pelemahan indeks, menurut Tito, lebih disebabkan oleh faktor psikologis terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal ini telah menimbulkan ketidakpastian ekonomi global sehingga banyak investor melakukan tindakan jangka pendek. Tak ayal, dana keluar dari bursa saham domestik tercatat cukup tinggi.

(Baca juga: Efek Trump, Bursa Saham Indonesia Paling Anjlok di Asia)

Halaman: