Di Luar Prediksi, IHSG Anjlok Terburuk di Asia

KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis: Safrezi Fitra
30/5/2014, 18.58 WIB

First Asia Capital juga memprediksi IHSG hari ini masih bisa menguat. Dalam risetnya, memperkirakan pasar akan berpeluang melanjutkan penguatan, tapi masih terbatas. ?IHSG akan menguji resisten di 5.010 hingga 5.030. Sedangkan level support di 4.960. Aksi beli selektif terutama menyasar saham-saham yang sensitif  interest rate,? ujar analis First Asia Capital.

Senada dengan riset harian dari dua perusahaan tersebut, Samuel Sekuritas juga memprediksi indeks menguat tipis hari ini. Sentimen dari Amerika Serikat dan juga data inflasi Jepang yang naik, menjadikan bursa Asia dibuka menguat tipis pagi tadi. Pagi tadi, Rupiah juga dibuka menguat tipis, harga minyak melemah tipis, dan imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia bergerak datar. Hal ini memberikan sinyal bahwa IHSG masih bisa menguat hari ini.

?Sementara itu, disaat IHSG kemarin tutup, rata-rata bursa Asia melemah 0.2 persen. Namun kami memperkirakan IHSG dapat menguat tipis hari ini seiring sentimen EIDO yang ditutup menguat 0.57 persen.?

Perihal turunnya IHSG hari ini, Kepala Riset Bahana Securities Harry su mengatakan hal tersebut merupakan dampak dari rilis yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley Composite Index (MSCI). MSCI ini menjadi salah satu acuan investor asing di pasar modal Indonesia.

MSCI, kata Harry, menurunkan bobot beberapa emiten, salah satunya PT Astra International Tbk. Ada juga yang dikeluarkan dari indeks tersebut, yakni PT AKR Corpindo Tbk. Namun, MSCI juga menaikkan bobot beberapa perusahaan, salah satunya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

?Makanya saham Astra dan Akra turun, dan Telkom naik,? ujar Harry kepada Katadata, Jumat (30/5). Sebenarnya, kata Harry, penurunan indeks ini sudah bisa diprediksi sejak dua pekan lalu, saat MSCI merilis indeks tersebut.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar, Safrezi Fitra