Prediksi Beragam IHSG Dipengaruhi Sentimen Global dan Saham Pilihannya

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sejumlah sentimen global dan dalam negeri akan mempengaruhi laju indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini, Selasa (2/6).
Penulis: Happy Fajrian
2/6/2020, 08.15 WIB

Sejumlah sentimen diprediksi akan mewarnai laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama pekan ini, Selasa (2/6). Beberapa analis pun memiliki prediksi yang beragam terkait laju indeks dalam negeri hari ini.

Beberapa sentimen global yang akan menjadi perhatian investor di antaranya memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait pencabutan status khusus AS untuk Hongkong, serta pemulihan ekonomi global pasca Covid-19 pasca-pencabutan lockdown di sejumlah negara.

Direktur PT Anugrah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan bahwa indeks dalam negeri berpeluang naik di awal pekan ini. “Kami perkirakan IHSG berpotensi konsolidasi menguat (naik) di awal pekan ini dan rawan aksi profit taking di akhir pekan,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Menurut dia IHSG sepanjang pekan ini akan bergerak dengan support di level 4.700-4.541, dan resistance di level 4.800-4.975.

(Baca: Bursa Saham Global Menghijau Meski Hubungan AS-Tiongkok Kian Panas)

Selain sentimen ketegangan AS-Tiongkok dan pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Hans mengatakan bahwa investor akan mencermati sejumlah sentimen lainnya seperti perkembangan vaksin virus corona, rencana dana pemulihan zona Eropa yang mencapai 750 miliar Euro.

“Pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara dan belum ada tanda-tanda gelombang kedua Covid 19 dan rencana new normal di dalam negeri juga akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia,” kata Hans.

Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memprediksi IHSG hari ini bergerak positif dalam rentang 4.700-4.800. “Secara teknikal indeks siap melanjutkan penguatan (kenaikan). Investor asing masih mencatatkan net buy, menambah optimisme pasar,” ujar William dalam risetnya pagi ini.

Dia pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan yang dapat diperhatikan investor, di antaranya Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) dengan rekomendasi buy on breakout di level 5.250; Lippo Karawaci (LPKR) dengan rekomendasi buy and hold jika harganya di atas Rp 162.

(Baca: Balas Trump, Tiongkok Minta BUMN Setop Impor Babi-Kedelai dari AS)

Kemudian Surya Semesta Internusa (SSIA) dengan rekomendasi trading pada rentang Rp 274-320. Serta saham Perintis Triniti Properti (TRIN) dengan rekomendasi buy and hold pada level di atas Rp 240 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta juga memprediksi IHSG hari ini naik dan berpeluang ke area resistance di rentang 4.828,57-4.975,54. Sementara area support-nya berada pada rentang 4.624,97-4.569,16.

“Secara teknikal, ada potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” kata Nafan.

Beberapa saham yang dia rekomendasikan di antaranya Agung Podomoro Land (APLN), Delta Dunia Makmur (DOID), Eagle High Plantations (BWPT), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bukit Asam (PTBA), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).

(Baca: New Normal Diprediksi Dongkrak IHSG, Saham Properti Jadi Rekomendasi)

Sebaliknya, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan memprediksi IHSG turun dengan level resistance di rentang 4.788-4.770, sedangkan level support di rentang 4.719-4.686.

“IHSG diprediksi melemah (turun). Secara teknikal ada indikasi potensi penguatan (kenaikan) yang mulai terbatas. Sejauh ini masih ada risiko terhadap perekonomian akibat Covid-19,” kata Dennies dalam risetnya.

Beberapa saham pilihan Dennies di antaranya Wijaya Karya (WIKA) dengan target harga Rp 1.100-1.140, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp 3.050-3.100, dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan target Rp 3.400-3.500.

(Baca: Rencana Mal Buka Kembali saat New Normal Dongkrak Harga Saham Ritel)