IHSG Ditutup Melesat 3,54% ke Level 4.986 Ditopang Saham Perbankan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi. IHSG melesat meski asing tercatat melepas portofolio sahamnya.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/6/2020, 16.34 WIB

Indeks harga saham gabungan  ditutup melonjak hingga 3,53% ke level 4.986,45 pada perdagangan Selasa (16/6). Kenaikan IHSG ditopang oleh harga saham-saham di sektor finansial yang naik hingga 4,96%.

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA naik hingga 4,73% menjadi Rp 28.800 dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI melesat hingga 7,93% menyentuh  Rp 3.130.

Saham lainnya, seperti PT Bank Mandiri Tbk atau BMRI mencatatkan kenaikan harga mencapai 6,46% menjadi Rp 5.025 per saham. Begitu pula dengan harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI yang melonjak hingga 9,79% menjadi Rp 4.610. Sementara harga saham PT Sinarmas Multiartha Tbk atauu SMMA turut naik hingga 3,29% menjadi Rp 15.700.

Sektor lainnya yang mampu mendongkrak IHSG hari ini adalah sektor aneka industri karena naik 4,11%. Saham PT Astra International Tbk atau ASII menanjak hingga 4,85% menjadi Rp 4.970. Lalu, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) juga naik hingga 7,43% menjadi Rp 1.085.

(Baca: Melonjak 1.106 Kasus, Lebih dari 40 Ribu Orang di RI Terinfeksi Corona)

Hari ini tercatat ada 341 saham yang ditutup di zona hijau, sementara 102 saham lainnya bergerak turun, dan 145 saham tak bergerak. Volume saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 9,62 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,52 triliun.

Meski indeks ditutup menguat, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih pada portofolio saham sebesar 470,6 miliar di pasar reguler. Saham yang dilepas asing paling besar berdasarkan data RTI Infokom adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM menilai Rp 182,9 miliar.

Kenaikan IHSG hari ini disinyalir karena apresiasi pasar terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. "Market mengapresiasi statement The Fed yang akan melakukan aksi pembelian obligasi korporasi," kata Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama kepada Katadata.co.id.

(Baca: Minat IPO Masih Tinggi Meski Pandemi, 20 Perusahaan Siap Go Public)

The Fed meluncurkan program pembelian obligasi perusahaan AS di pasar sekunder dengan anggaran hingga US$ 750 miliar dan akan mulai membeli obligasi korporasi pada Selasa (16/6).

Pembelian obligasi ini dilakukan melalui pasar sekunder fasilitas kredit korporasi atau secondary market corporate credit facility. Fasilitas ini merupakan fasilitas darurat yang baru-baru ini diluncurkan oleh bank sentral AS, untuk meningkatkan fungsi pasar setelah pandemi virus corona.

Kebijakan tersebut tidak hanya mendongkrak indeks dalam negeri saja, tetapi juga bursa-bursa saham di kawasan Asia. Nikkei 225 di Jepang bahkan meroket hingga 4,88%. Lalu Hang Seng di Hong Kong naik 2,39% demikian pula dengan Strait Times di Singapura dan Shanghai Composite di Tiongkok masing-masing 2,19% dan 1,44%.

Selain itu, bursa-bursa di kawasan Eropa pada awal perdagangan hari ini bergerak menghijau. Seperti FTSE 100 Index di Inggris yang dibuka menguat 2,39% dan Xetra Dax di Jerman yang bergerak menguat hingga 2,56%. Bursa berjangka AS Dow Jones Index Future juga tengah berada di zona hijau dengan menguat 1,53%.

Reporter: Ihya Ulum Aldin