Grup Sinar Mas Berpeluang Jadi Pemilik Baru Bank Construction China

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi, logo Bursa Efek Indonesia (BEI). Grup Sinar Mas berpeluang menjadi pemegang saham baru PT China Construction Bank Indonesia Tbk dengan asumsi pemegang saham lain tidak melaksanakan haknya dalam PUT V.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
17/6/2020, 12.51 WIB

PT China Construction Bank Indonesia Tbk atau CCB Indonesia berpotensi memiliki pemegang saham baru, lewat aksi penawaran umum terbatas (PUT) V dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Besar kemungkinan PT Sinar Mas Multiartha Tbk bakal menjadi pemegang saham baru CCB Indonesia. Pasalnya, satu pemegang saham perseroan sudah menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh porsi rights issue miliknya. Sementara satu pemegang saham lain belum menyatakan komitmennya.

Mengutip prospektus PUT V dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/6), pemegang saham mayoritas saat ini, yakni China Construction Bank Corporation (CCB) telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan HMETD secara penuh. Sehingga, porsi kepemilikannya akan tetap 60% usai rights issue tersebut.

Sementara, Johnny Wiraatmadja yang saat ini memiliki porsi 21,32% saham CCB Indonesia, menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh porsi rights issue miliknya. Sehingga, usai rights issue, porsi kepemilikan sahamnya bakal terdilusi menjadi 9,35%.

Pemegang saham lainnya, yakni Kiki Hamidjaja yang memiliki porsi kepemikan sebesar 5,21%, belum menyatakan komitmennya. Sehingga dengan asumsi Kiki tidak mengambil haknya, maka porsinya bakal terdilusi menjadi 2,29%.

Kemudian, sisa saham CCB Indonesia sebesar 13,47% dipegang oleh masyarakat. Dengan asumsi masyarakat tidak melaksanakan haknya juga, maka kepemilikan publik terdilusi menjadi 5,91%.

(Baca: Bank China Construction Bersiap Gelar Rights Issue Rp 3,19 Triliun)

Atas asumsi-asumsi di atas, maka Sinar Mas Multiartha berpotensi untuk menjadi pemegang saham perseroan. Pasalnya, anak usaha Grup Sinar Mas ini bertindak sebagai pembeli siaga, sehingga berpotensi memiliki 8,51 miliar unit saham atau setara 22,46%.

Adanya potensi pemegang saham baru dari Grup Sinarmas ini, telah melambungkan harga saham CCB Indonesia hari ini. Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, harga sahamnya meroket hingga 10,08% menjadi Rp 131 per saham. Sementara, saham Sinar Mas Multiartha masih stagnan di level Rp 15.700 per saham.

Seperti diketahui, CCB Indonesia akan menawarkan 21,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan saham baru ini ditetapkan senilai Rp 150 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp 3,19 triliun.

Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, agar CCB Indonesia naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3.

Modal Inti CCB Indonesia per 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp 2,36 triliun. Apabila dana hasil PUT V masuk ke komponen modal, maka posisi modal inti akan melonjak menjadi Rp 5,51 triliun, dan masuk persyaratan untuk menjadi bank BUKU 3.

(Baca: Penuhi Ketentuan Modal, Bank Yudha Bhakti Jual 1,32 Miliar Saham Baru)

Reporter: Ihya Ulum Aldin