Pandemi corona turut berdampak terhadap pasar modal. Indeks harga saham gabungan atau IHSG sempat anjlok ke level 3.900 pada Maret 2020, namun perlahan bangkit berkat beragam stimulus dari pemerintah dan otoritas. Tiga bulan terakhir IHSG pun naik 13,38%.
Namun di tengah kinerja indeks yang terus menanjak, modal asing terus mengalir keluar pasar domestik cukup deras. Tercatat investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) saham di pasar reguler hingga Rp 16,65 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun Katadata.co.id, saham dua perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi menjadi sasaran jual investor asing selama tiga bulan terakhir hingga penutupan perdagangan kemarin, Rabu (12/8), yakni Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 5,5 triliun dan Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 2,36 triliun.
Selain itu ada beberapa saham perbankan pelat merah seperti Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan net sell asing Rp 1,12 triliun, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Rp 748 miliar, dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 647 miliar.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono Widodo menilai, investor asing banyak melakukan aksi jual bersih sebagai hal wajar. “Wajar karena kondisinya sedang krisis pandemi,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (13/8).
Investor Asing Profit Taking dan Rotasi Portofolio
Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, investor asing marak melepas sahamnya di Bursa lantaran aksi ambil untung atau profit taking. Alasannya saham-saham yang dilepas asing merupakan emiten yang sudah mengalami kenaikan.
“Karena sudah naik banyak, jadi mungkin mereka melakukan aksi profit taking (ambil untung). Jadi, tidak ada sesuatu yang berarti,” katanya.
Nama | Kode Emiten | Net sell 3 Bulan (Rp) | Perubahan harga saham (%) |
Telekomunikasi Indonesia | TLKM | 5,50 triliun | -8,02 |
Sarana Menara Nusantara | TOWR | 2,36 triliun | 16,48 |
Bank Negara Indonesia | BBNI | 1,12 triliun | 33,16 |
Indocement Tunggal Prakasa | INTP | 718 miliar | 11,56 |
Media Nusantara Citra | MNCN | 714 miliar | 9,94 |
Bumi Serpong Damai | BSDE | 693 miliar | 5,22 |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 748 miliar | 27,10 |
Kalbe Farma | KLBF | 629 miliar | 15,30 |
Bank Mandiri | BMRI | 647 miliar | 46,03 |
Jasa Marga | JSMR | 485 miliar | 17,95 |
Sumber: RTI Infokom