IHSG Akhir Pekan Naik 2% di Saat Dana Asing 'Kabur' Rp 829 Miliar

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Bursa Efek Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
25/9/2020, 18.02 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup meroket hingga 2,13% menyentuh level 4.945,79 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (25/9). Salah satu sentimen positif penggerak pasar modal Tanah Air, terkait dengan perkembangan vaksin Covid-19.

"Sentimen dari perkembangan penelitian vaksin Covid-19 yang positif dari berbagai perusahaan farmasi Tiongkok yang diamati WHO, membuat market optimistis dan mengapresiasi perkembangan positif tersebut," kata analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama kepada Katadata.co.id, Jumat (25/9).

Seperti diberitakan oleh media asal Tiongkok CGTN, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin Tiongkok dapat membantu mengakhiri pandemi dan memulihkan ekonomi global. "Beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Soumya.

Riset Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga telah memprediksi kenaikan indeks ini. Sentimen positifnya berasal dari Partai Demokrat Amerika Serikat yang telah menyusun proposal stimulus senilai US$ 2,4 triliun untuk membangkitkan ekonomi negeri Paman Sam itu.

Proposal tersebut akan dinegosiasikan dengan White House dan Senat Partai Republik yang targetnya bisa disahkan pekan depan. Sayangnya, nilai stimulus itu sebenarnya jauh lebih kecil dari paket yang diinginkan oleh Partai Demokrat yaitu US$ 3,4 triliun.

"Namun seperti yang kita ketahui, White House dan Partai Republik tidak akan memberikan bantuan lebih dari US$ 2 triliun. Di satu sisi, Partai Demokrat juga tidak ingin mendapatkan bantuan kurang dari US$ 2 triliun," ujar Nico.

Dana Asing Kembali 'Kabur'

Kenaikan signifikan indeks pasar saham Tanah Air hari ini didorong oleh 302 saham yang ditutup menguat, sementara 136 saham lainnya tercatat di zona merah. Berdasarkan data RTI Infokom, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 11,82 miliar unit dengan nilai transaksi Rp 7,33 triliun.

Halaman: