15 Perusahaan Belum Penuhi Aturan Batas Minimum Saham Publik

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/11/2020, 18.40 WIB

Secara total, saat ini investor domestik memiliki porsi 52% dari seluruh saham yang tercatat di Bursa. Sementara sisanya, porsi pemegang saham asing sebesar 48% dari seluruh saham tercatat.

Adapun, sejak awal tahun hingga perdagangan Senin (16/11), investor asing masuk ke pasar saham dalam negeri senilai Rp 554,6 triliun. Sayangnya, asing melakukan penjualan dengan nilai lebih tinggi, Rp 602,5 triliun. Sehingga, asing tercatat jual bersih mencapai Rp 47,81 triliun di seluruh pasar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total transaksi di pasar saham Indonesia didominasi investor retail. Ini salah satu yang menyelamatkan pasar saham yang sempat anjlok terimbas pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan 73% transaksi di pasar saham saat ini dilakukan oleh investor retail. "(Kepemilikan retail) ini adalah transaksi paling banyak dalam lima tahun terakhir," ujar Wimboh dalam acara Capital Market Summit and Expo 2020, Senin (19/10).

Berdasarkan data OJK, rata-rata frekuensi perdagangan harian tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Per Agustus 2020, rata-rata frekuensi perdagangan saham mencapai 571 ribu kali, sedangkan sepanjang tahun lalu rata-ratanya hanya 478 ribu kali.

Wimboh mengatakan semakin banyak investor retail maka fluktuasi di bursa saham dapat dikendalikan lebih baik. Ini sudah bisa terlihat dalam situasi pandemi saat ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat anjlok bisa kembali naik.

Halaman: