Sentimen Pajak Mobil Baru 0% Hanya Sesaat, Saham Otomotif Turun Lagi

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/2/2021, 17.12 WIB

"Dari pergerakan ASII dan AUTO kemarin sebenarnya sudah terlihat sentimen biasanya memang sesaat. Sehingga dimanfaatkan setelah kenaikan, pasti ada tekanan jual atau aksi profit taking," kata Sukarno.

Karena itu, Sukarno memberikan rekomendasi untuk saham-saham emiten otomotif untuk dijadikan trading buy atau bisa dengan strategi beli di saat harga rendah (buy on weakness) jika harganya turun lagi. "Tetap gunakan momentum teknikal jika ingin masuk," katanya.

Relaksasi pajak pada penjualan mobil hingga 0% tersebut, diharapkan membuat harga mobil baru turun dan menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat, terutama kelas menengah, dan mendorong sektor otomotif. Walaupun insentif ini hanya diberikan terhadap jenis kendaraan tertentu yakni segmen mobil penumpang dan sedang berpenggerak dua roda atau 4x2, 1.500 cc ke bawah.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil bisa meningkat hingga 40% per bulan saat kebijakan ini berlaku mulai Maret mendatang.

“Perkiraan kami Maret, April, Mei ini penjualan bisa meningkat dari 50 ribu per bulan menjadi 60-70 ribu unit per bulan. Karena memang segmen mobil yang diberikan stimulus itu memang yang terbesar,” kata Jongkie seperti dikutip dari CNNIndonesia TV, Senin (15/2).

Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dari pemerintah untuk menolong industri otomotif walau insentif hanya diberikan selama tiga bulan. “Pabrik mobil bisa bikin dan jual mobil sebanyak-banyaknya. Jangan sampai pabrik mobil dan komponen ada PHK,” kata dia.

Kebijakan ini sebenarnya sempat ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada akhir tahun lalu, tapi kali ini berbeda. Sri menjelaskan kebijakan diskon pajak ini akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan ditargetkan akan mulai berlaku pada Maret 2021.

Pemberian diskon pajak kendaraan bermotor ini didukung kebijakan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk mendorong kredit pembelian kendaraan bermotor. Ia berharap kombinasi kebijakan ini dapat disambut positif oleh para produsen dan dealer mobil untuk memberikan skema penjualan yang menarik agar dampaknya semakin optimal.

"Kebijakan ini diharapkan mampu mengungkit kembali penjualan kendaraan mobil penumpang yang mulai bangkit sejak bulan Juli 2020," kata Sri Mulyani dalam siaran pers, Sabtu (13/2)..

Halaman: