Bukalapak IPO Bulan Depan, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
24/6/2021, 18.55 WIB

Sementara, Wafi menilai Bukalapak cukup layak untuk bisa mencatatkan diri di papan utama meski rugi. Hal tersebut, tergantung dengan kapitalisasi pasar dan ukuran perusahaan. Selain itu, perlu juga dilihat dari pangsa pasar Bukalapak di industri marketplace Indonesia.

"Kalau dilihat sekilas dari market share Bukalapak di digital marketplace, cukup besar sehingga harusnya cukup layak di papan utama. Tapi kembali harus lihat market cap dan size," kata Wafi.

Berdasarkan buku panduan bursa terkait go public, salah satu syarat untuk masuk ke papan utama adalah membukukan laba usaha pada satu tahun buku terakhir. Sedangkan di papan pengembangan, tidak harus membukukan laba. Namun, berdasarkan proyeksi keuangan, perusahaan harus memperoleh laba pada akhir tahun kedua atau akhir tahun keenam untuk sektor khusus.

Syarat lain untuk masuk ke papan utama yaitu memiliki aset berwujud bersih (net tangible assets) minimal Rp 100 miliar. Di papan pengembangan, perusahaan hanya wajib memiliki aktiva berwujud bersih minimal Rp 5 miliar saja.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, Bursa tengah mengkaji opsi agar unicorn yang masih merugi bisa tetap tercatat di papan utama. Opsi-opsi tersebut yaitu penggunaan aset berwujud bersih alias net tangible asset (NTA), akumulasi laba sebelum pajak dan kapitalisasi pasar.

Selain itu, dapat pula dipilih berdasarkan pendapatan dan kapitalisasi pasar, total aset dan kapitalisasi pasar, dan operating cashflow kumulatif disertai kapitalisasi pasar. Beberapa persyaratan tersebut merupakan beberapa acuan yang diterapkan di bursa global.

"Calon perusahaan tercatat dapat memilih satu dari beberapa opsi tersebut yang sesuai dengan kondisi perusahaan untuk tercatat di papan utama maupun papan pengembangan," kata Nyoman.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin