Hingga Akhir 2021 Masih Ada 83 Emiten Cari Dana Rp 52,56 T di Bursa

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan pemaparan saat acara Sarasehan Pemulihan Ekonomi Yogyakarta di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (05/6/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
11/8/2021, 06.30 WIB

Antusiasme dan optimisme penghimpunan dana melalui pasar modal diharapkan dapat menjadikan pasar modal sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional.

Wimboh mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan mobilitas masyarakat terbatas sehingga terjadi penurunan konsumsi di masyarakat. Hal ini berdampak pada meningkatnya disposable income yang mengendap dalam bentuk simpanan di perbankan.

Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter juga turut meningkatkan likuiditas di pasar. Implikasi dari kebijakan itu membuat masyarakat memiliki dana berlebih yang siap untuk diinvestasikan.

"Masyarakat kemudian mencari alternatif investasi lain yang memberikan return lebih tinggi, salah satunya instrumen pasar modal," kata Wimboh.

Hingga Juli 2021, investor pasar modal meningkat 93% secara tahunan menjadi 5,82 juta. Jumlah investor tersebut didominasi oleh investor ritel berusia di bawah 31 tahun.

Pertumbuhan investor tersebut mencapai dua kali lipat sejak awal pandemi. Wimboh mengatakan, pertumbuhan tersebut mencerminkan tingginya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin