Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat dalam jangka pendek, didukung optimisme pelaku ekonomi setelah level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menurun. Sebelumnya, indeks saham ditutup turun 0,33% ke level 6.089 pada penutupan perdagangan Selasa (24/8).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG hari ini berpotensi menguat dengan area resistance di level 6.178 dan 6.133, sementara area support di level 6.048 dan 6.008.
"Pergerakan masih akan minim sentimen dari data perekonomian. Indeks akan didukung optimisme setelah penurunan level PPKM di wilayah Jabodetabek," kata Dennies dalam keterangan tertulisnya.
Dalam riset tersebut, Dennies merekomendasikan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) untuk tahan (hold) jika sudah beli sebelumnya.
Sementara itu, untuk saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Dennies merekomendasikan untuk beli namun bersifat spekulatif. Pasalnya, indikator teknikal menunjukkan sinyal beli dengan sentimen negatif atau indikator teknikal negatif dengan sentimen positif.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan sebaliknya. Menurut dia, IHSG hari ini berpotensi berada dalam tekanan dengan area pergerakan di level 5.872 dan 6.123.
Ia mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG diperkirakan masih akan berkutat dalam rentang konsolidasi wajar. Fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberi sentimen terhadap pola gerak indeks saham.
"Selain itu kondisi perlambatan perekonomian masih akan terus memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan," tulis William dalam riset.
Ada beberapa saham yang menurutnya bisa masuk menu pelaku pasar saham hari ini, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).