IHSG Hari Ini Diramal Melemah, Saham Bank dan Energi Direkomendasikan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
17/9/2021, 06.00 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup nyaris stagnan di level 6.109 pada perdagangan Kamis (16/9). Analis memperkirakan, indeks melemah hari ini karena minim sentimen dan isu tapering off.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat stagnan dengan potensi pelemahan yang lebih besar. Ia memperkirakan, IHSG bergerak di rentang 5.969 dan 6.202.

William memprediksi, IHSG masih pada rentang konsolidasi. Ini karena minimnya sentimen dan belum ada arus modal masuk yang signifikan.

Kedua hal itu masih akan memengaruhi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. "Maka momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah, maupun panjang untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William dalam laporan tertulis, dikutip Jumat (17/9).

Meski begitu, menurutnya ada beberapa  saham yang layak untuk mendapatkan perhatian pelaku pasar. Ini di antaranya Bank Central Asia (BBCA), Gudang Garam (GGRM), Astra International (ASII), dan Jasa marga (JSMR).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga mengatakan, IHSG berpotensi bergerak melemah hari ini. Ia memperkirakan, indeks berada pada area support 6.092 -  6.075 dan resistance 6.153 - 6.131.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

"Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana tapering off oleh The Fed. Selain itu, akan didorong jumlah kasus Covid-19 yang menurun signifikan," ujar Dennies.

Tapering off yakni pengurangan pembelian aset seperti obligasi negara. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed berencana melakukan tapering off tahun ini.

Dennies pun merekomendasikan saham Kalbe Farma dan Surya Citra Media (SCMA) untuk tahan (hold) jika sudah beli. Ini berdasarkan indikator teknikal netral dan sentimen netral.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova sepakat bahwa IHSG diperkirakan berada pada fase koreksi terbatas dan masih ditutup di atas garis rata-rata pergerakan 20 hari terakhir.

Ia memprediksi, IHSG hari ini bergerak pada level support 6.053, 6.028, dan 5.972. Selain itu, akan berada ada resistance 6.141, 6.169, dan 6.194.

"Ada peluang untuk IHSG melanjutkan tren kenaikan menuju target berikutnya di 6.194, sepanjang tidak ditutup di bawah 6.100," kata Ivan dalam riset tertulis.

Ia juga merekomendasima sejumlah saham hari ini, yaitu Adaro Energy (ADRO), Aneka Tambang (ANTM), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Mandiri (BMRI), dan Indofood Sukses Makmur (INDF). 

Reporter: Ihya Ulum Aldin