IHSG Diramal Menguat Lagi, Analis Rekomendasikan Saham Perbankan

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Petugas kebersihan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).
Penulis: Andi M. Arief
4/1/2022, 06.18 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat hari ini (4/1). Analis pun merekomendasikan beberapa saham, salah satunya perbankan.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG sedang bergerak menguat. Ini dilihat dari performa indeks yang ditutup naik 83 poin atau 1,27% pada hari pertama perdagangan 2022. 

"Peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar, karena rentang konsolidasi berhasil digeser ke arah yang lebih baik," kata William dalam risetnya, Selasa (4/1). 

Ia juga menilai, kenaikan IHSG ditopang oleh masuknya arus dana ke pasar modal domestik. Dengan demikian, indeks berpotensi bergerak menguat di rentang 6538 - 6702.

William pun merekomendasikan sejumlah emiten untuk diperhatikan. Mereka di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, IHSG dapat menguji titik resistance di level 6.697 hari ini. Ini karena indeks menguat secara agresif pada perdagangan kemarin (3/1). 

"IHSG akan berpeluang besar melanjutkan rally, jika dapat ditutup di atas resistance berikutnya di level 6.715," kata Ivan dalam riset. 

Menurutnya, titik resistance hari ini secara urut ada di level 6.697, 6.715, dan 6.754. Sedangkan titik support di posisi 6.581, 6.562, dan 6.528. 

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga bakal terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar  hingga laju pertumbuhan harga tertahan.  

Ivan merekomendasikan hold atau take profit pada tiga emiten, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Menurutnya, kedua emiten itu akan mengalami penguatan pada hari ini. 

Ia menyarankan hold atau accumulative buy pada BBRI, PT Timah Tbk (TINS), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Ketiga emiten itu dinilai akan memulai fase perbaikan hari ini dan meneruskan penguatan jika menembus level tertentu. 

Reporter: Andi M. Arief