Bursa Efek Indonesia (BEI) melarang pendengung di media sosial (buzzer) untuk mempromosikan saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo menegaskan bahwa, BEI melarang buzzer untuk melakukan penawaran atau promosi saham tertentu.
"Buzzer tidak diperbolehkan melakukan penawaran atas saham-saham," kata Laksono kepada wartawan, Selasa (22/3).
Ia mengatakan, pihak yang diberikan izin untuk merekomendasikan suatu saham hanya lembaga dan profesi resmi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menyebut, kegiatan promosi saham yang dilakukan para buzzer di media sosial bisa mendapatkan sanksi teguran dari OJK.
Sebelumnya, beredar sebuah utas yang diunggah oleh pengguna twitter dengan username @Arifai777. Utas tersebut memuat akun-akun dengan jumlah pengikut yang sedikit dan mempromosikan saham GOTO.
Ia menyebut, aksi para buzzer sudah dimulai sejak tiga hari setelah perseroan menggelar paparan publik pekan lalu (15/3). Salah satunya akun dengan nama pengguna @hanny_ridho yang menggunggah cuitan mengenai prospek saham GoTo ke depannya.
Kemudian, akun dengan nama pengguna @fera_ismaya juga mempromosikan saham GoTo dengan membandingkan harga penawaran awal dengan harga penawaran umum PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebelumnya.
"Harga penawaran awalnya kisaran Rp 316–Rp 346 per saham, lebih murah dibanding IPO BUKA. Sebuah harga yang reasonable banget," tulis akun tersebut, dikutip Selasa (22/3).
Kemudian, banyak akun lainnya yang juga membuat cuitan terkait pembelian saham GoTo dengan membandingkan harga penawaran awal saham dan program Saham Gotong Royong yang dibuat khusus untuk konsumen, mitra pengemudi, mitra merchant dan karyawan perseroan
Selain itu, setelah ditelusuri, kebanyakan dari akun Twitter tersebut merupakan akun-akun yang baru dibuat antara Februari dan Maret tahun ini. Kebanyakan dari akun Twitter tersebut juga tidak memiliki pengikut.
Sekretaris Perusahaan GoTo, Koesoemohadiani turut menyayangkan terjadinya praktik yang tidak bertanggung jawab seperti ini. "Tindakan tersebut jelas bukan bagian dari aksi perusahaan, karena kami sangat memahami dampak negatif tindakan seperti ini terhadap reputasi perusahaan dan proses penawaran perdana GoTo.
Hal ini juga sangat bertentangan dengan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang kami anut," kata Diani, kepada Katadata, Selasa (22/3).
Sebagai tindak lanjut, manajemen GoTo telah mengambil langkah cepat dan tegas dengan melaporkan konten-konten tidak bertanggung jawab tersebut kepada Twitter selaku penyedia platform, karena konten-konten tersebut secara jelas melanggar ‘Kebijakan terkait Manipulasi Platform dan Spam’ yang dimiliki Twitter.
"GoTo juga meminta Twitter untuk menindak ‘akun-akun hantu’ tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan yang merugikan reputasi GoTo serta menambah kericuhan di media sosial," ungkapnya.
Pihak Twitter pun sudah melakukan investigasi mendalam dan akun-akun tersebut sudah ditangguhkan karena terbukti melanggar Peraturan Twitter.
Diani berharap, praktik-praktik seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya bukan hanya terhadap GoTo tapi juga calon emiten lain yang sedang berusaha melakukan penawaran umum perdana dan melantai di BEI.
Dalam proses IPO ini, pihaknya senantiasa berusaha untuk menjaga komunikasi dengan baik dan bertanggung jawab kepada masyarakat luas, baik untuk memperkenalkan rencana IPO, maupun mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan risiko dalam berinvestasi saham.
Langkah-langkah tersebut manajemen lakukan dengan menggunakan kanal komunikasi yang dapat menyediakan informasi secara akurat dan kredibel, seperti akses kepada prospektus GoTo dan tata cara pemesanan e-IPO melalui situs web perusahaan, serta menginformasikan rencana IPO GoTo melalui media massa.
"Kami mengajak para calon investor untuk terus mendapatkan dan mempelajari informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, termasuk kanal resmi perusahaan ataupun situs web e-IPO BEI untuk dapat membuat keputusan investasi terbaik," terangnya.
GoTo melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar lembar saham baru di rentang harga Rp 316 hingga Rp 346 per lembar saham. Adapun jumlah saham yang dilepas GoTo mencapai 4,35% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia itu menargetkan meraup dana Rp 17,9 triliun dari IPO tersebut.
Perseroan juga memperpanjang masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 24 Maret mendatang. Sebelumnya, periode bookbuilding dijadwalkan berakhir Senin (21/3). Dalam IPO tersebut, GoTo menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.