Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menargetkan, dalam lima tahun ke depan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meningkat menjadi Rp 15.000 triliun.
Hal ini disampaikan Inarno saat uji kepatutan dan kelayakan di hadapan anggota Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3).
"Kita harapkan bahwasannya di 2027 kapitalisasi pasar bisa mencapai Rp 15.000 triliun. Nilai tersebut setara 60% dari PDB [Produk Domestik Bruto]," kata Inarno.
Saat ini, nilai kapitalisasi pasar BEI berada di level Rp 8.970 triliun. Selain kapitalisasi pasar, Inarno juga menargetkan dalam lima tahun ke depan, nilai rata-rata transaksi harian bursa akan meningkat menjadi Rp 25 triliun dari saat ini di kisaran Rp 13,37 triliun per hari.
Sementara itu, dari sisi jumlah perusahaan tercatat di bursa akan mencapai sebanyak 1.100 perusahaan dari saat ini sebanyak 780 perusahaan.
Sedangkan, jumlah investor di pasar modal diperkirakan akan mencapai lebih dari 20 juta di tahun 2027 mendatang.
"Target tersebut bisa kita capai dengan dukungan semua pihak," kata Direktur Utama BEI ini.
Dalam pemaparannya, Inarno juga menyiapkan sejumlah rencana strategis mengenai pengembangan pasar modal Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Strategi itu antara lain. Pertama, pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.
Di poin tersebut, yang akan menjadi fokus OJK ke depan adalah perluasan skema penggalangan dana jangka panjang, penyempurnaan mekanisme perdagangan, penambahan variasi produk dan efisiensi proses penyelesaian.
Kedua, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau, turunannya antara lain menyiapkan skema insentif terhadap penerbit.
Ketiga, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan praktek terbaik dan market conduct.
Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen.
Kelima, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.
Seperti diketahui, Inarno adalah salah satu nama dari 14 nama calon Dewan Komisioner OJK yang diserahkan Presiden Jokowi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjalani tahap uji kepatutan dan kelayakan.
Inarno dicalonkan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota bersama satu calon lainnya, yakni Doddy Zulverdi yang saat ini menjabat sebagai kepala departemen internasional Bank Indonesia.
Inarno sudah lama berkecimpung di dunia pasar modal Tanah Air sejak tahun 1991. Sebelum menjabat menjadi direktur utama BEI, ia sempat menjadi komisaris di BEI sejak. Inarno juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di CIMB Sekuritas.