Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk resmi mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (12/4). Harga sahamnya dibuka melesat 17,24% atau 100 poin ke level Rp 680.
Hingga pukul 09.20 WIB, harga saham emiten dengan kode TLDN itu bergerak naik 4,31% atau 25 poin ke level Rp 605.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 71,54 juta, dengan nilai transaksi Rp 44,05 miliar. Sedangkan frekuensinya 10.959 kali.
“Keberhasilan pencatatan TLDN hari ini merupakan langkah bersejarah bagi perseroan yang resmi menempatkan kami sebagai perusahaan publik," kata Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana dalam keterangan resminya, Selasa (12/4).
“Raihan dana baru yang terhimpun dari masyarakat akan membuka pintu bagi kami untuk melakukan akuisisi baru, guna menambah konsesi kelapa sawit yang sudah ada,” tambah Wishnu.
TLDN menjadi perusahaan ke-16 yang tercatat di BEI dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 517,86 juta saham atau 4% dari modal ditempatkan dan disetor. Sebelumnya perseroan berniat melepas 2,19 miliar saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor.
Harga penawaran yang ditetapkan Rp 580 per saham. Dengan harga ini, perseroan menargetkan dapat mengantongi dana segar Rp 300,35 miliar.
"Pemulihan kondisi ekonomi di akhir masa pandemi Covid-19, menunjukkan sentimen positif dan minat yang meningkat terhadap industri kelapa sawit yang terus mengalami kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) selama beberapa tahun terakhir," kata Wishnu.
Bersamaan dengan IPO itu, perseroan mengadakan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh, atau 130,77 juta saham.
Sekitar 71% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit. Lalu, 15% akan disetor ke anak perusahaan PT Telen Prima Sawit.
Dana itu akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit atau kernel crushing plant (KCP) di Kabupaten Kutai Timur. Pabrik ini direncanakan bisa memproduksi 100 ton inti sawit per hari.
Sedangkan 14% sisanya disetor kepada PT Daya Lestari untuk belanja modal pembangunan biogas power plant atau pembangkit listrik tenaga biogas di Kabupaten Kutai Timur. Pembangkit listrik ini ditargetkan memproduksi 5,3 juta Nm3 gas per tahun, dengan kapasitas potensi listrik hingga 1,2 megawatt.
TLDN merupakan perusahaan agribisnis yang berfokus pada pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit berkelanjutan, serta energi terbarukan. Perusahaan yang beroperasi sejak 2004 ini memiliki luas lahan 60.468 hektare, di Kabupaten Berau dan berkembang ke Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser hingga Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Perseroan menerapkan standarisasi ISPO dalam menghasilkan minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti sawit (palm kernel) yang diproduksi dari enam pabrik kelapa sawit. Jumlah kapasitas olah gabungan 310 ton TBS per jam.
Pabrik-pabrik itu didukung 16 tangki penyimpanan dan dua bulking dengan kapasitas total 40 ribu ton.