Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan menguat dan bergerak di level 6.944 - 7.071 pada perdagangan hari ini (31/5). Sebelumnya, indeks ditutup naik 0,16% di level 7.037,565 pada akhir perdagangan 30 Mei 2022.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berhasil ditutup tipis di atas resisten krusial di level 7.032. Ia memperkirakan, IHSG berpeluang untuk tetap menguat menuju resisten berikutnya di level 7.175.
"Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.855, 6.789 dan 6.723, sedangkan titik support ada di posisi 7.174, 7.232 dan 7.355," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Selasa (31/5).
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau trading buy di rentang harga 4.380-4.420 pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan hold selama harga masih di atas support 8.875 pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Ia juga menyarankan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di rentang harga 1.540-1.560. Aksi hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) di rentang harga 2.510-2.560.
Terakhir, Ivan menyarankan untuk hold atau take profit sebagian di level 5.200 pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih terlihat berada dalam kondisi rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang masih akan dialami hingga beberapa waktu mendatang.
"Jika terjadi kenaikan, sifatnya masih sementara. Saat ini, beberapa faktor masih menopang IHSG di antaranya yakni pembagian dividen emiten yang masih berlangsung, serta masih stabilnya kondisi perekonomian," kata William.
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 0,16% ke level 7.037,56 pada perdagangan Senin, 30 Mei 2022. Berdasarkan RTI Infokom, frekuensi perdagangan saham sebanyak 1,48 juta kali transaksi.