IHSG Hari Ini Diramal Naik, Analis Masih Rekomendasi Saham Konsumer

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
28/6/2022, 06.29 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (28/6) dan bergerak di rentang 6.962-7.100. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,64% di level 7.016,055 pada akhir perdagangan Senin (27/6).

Pengamat pasar modal William Hartanto mengatakan bahwa, saat ini pelaku pasar masih memiliki daya beli yang tinggi. Adapun, para pelaku pasar tengah mencoba beradaptasi dengan penutupan domisili investor asing maupun domestik yakni, kode D untuk investor domestik dan F untuk investor asing.

Sehingga pada masa adaptasi ini, yang terjadi adalah antara penundaan transaksi atau trading saham yang terjadi masih dalam lot kecil.

"Ini kami perkirakan hanya sementara saja, hingga pelaku pasar mulai terbiasa kembali dengan kondisi ini, mirip seperti pada saat pertama kali kode broker ditutup," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (28/6).

William pun merekomendasikan saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indofood Sukses Makmur (INDF), Unilever Indonesia (UNVR), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Media Nusantara Citra (MNCN), Panin Finansial (PNLF), Bank Jago (ARTO), dan MD Pictures (FILM).

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan bahwa, IHSG saat ini sedang dalam koreksi minor dan masih berpeluang menguat menuju fibonacci retracement 85.4% di level 7.200.

Titik resisten IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.100, 7.138 dan 7.200, sedangkan titik support ada di posisi 69.40, 6.905 dan 6.860.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan trading buy pada saham Bank Central Asia (BBCA) di rentang harga 7.300-7.400. Ia juga merekomendasikan untuk hold atau accumulative buy pada Bank Negara Indonesia (BBNI) di rentang harga 7.800-7.950.

Selain itu, ia menyarankan untuk hold atau buy on weakness pada saham Kalbe Farma (KLBF) di rentang harga 1.670-1.680 dan pada saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di rentang harga 1.550-1.600. Terakhir, Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham Astra International (ASII) di rentang harga 6.350-6.500.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi