Garuda Akan Gelar Righs Issue, Kapan Perdagangan Sahamnya Dibuka Lagi?

Sekretariat Presiden.
Ilustrasi. Garuda mencatatkan laba bersih pada semester I 2022 mencapai US$ 3,8 miliar atau setara Rp 57,76 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 15.200 per dolar AS.
Penulis: Agustiyanti
18/10/2022, 12.46 WIB

Perjanjian code share merupakan perjanjian kerja sama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan. “Mereka membutuhkan kami untuk lalu lintas haji dan kami membutuhkan mereka untuk terhubung ke pasar Eropa,” katanya, dikutip Selasa (11/10).

Penerbangan Haji Garuda ke Timur Tengah adalah salah satu rute yang menguntungkan. Pasalnya, menurut data Kementerian Agama, terdapat dengan lebih dari 200.000 orang Indonesia terbang ke Arab Saudi untuk perjalanan Haji setiap tahun.

Garuda mencatatkan laba bersih pada semester I 2022 mencapai US$ 3,8 miliar atau setara Rp 57,76 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 15.200 per dolar AS. Torehan ini berkebalikan dengan kinerja Garuda pada semester pertama 2021 yang membukukan kerugian bersih senilai US$ 898,65 juta atau setara Rp 13,65 triliun.

Dalam lima tahun terakhir, Garuda tercatat belum pernah membukukan keuntungan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan, torehan laba Rp 57,76 triliun pada enam bulan pertama tahun ini diperoleh dari hasil perjanjian perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bersama para kreditur. 

“Jadi US$ 3,8 miliar ini diperoleh dari PKPU yaitu cancellation of a debt dimana utang turun dari US$ 10 miliar ke US$ 5 miliar menjadi salah satu penyebabnya, demikian juga kinerja ekuitas akan membaik,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/9).

Halaman: