Menurut Wahyu, harga saham GoTo saat ini jelas sudah berada di level rendah dan menjadi peluang bagi investor untuk melakukan aksi beli. Pasalnya, saham GoTo cukup menarik untuk jangka panjang, apalagi jika sentimen negatif global mereda.
Prospek Saham Sektor Teknologi
Menilik kondisi saham sektor teknologi, analis menilai, pergerakan harga saham teknologi masih terancam di tengah pengetatan likuiditas seiring kebijakan moneter saat ini, baik pasar global maupun domestik.
“Startup (perusahaan rintisan) sedang berada di siklus tekanan. Dibandingkan tren startup dan emiten teknologi 2020, tahun 2022 memang buruk,” ujar Wahyu.
Kendati demikian, Andhika menilai sektor teknologi memiliki peluang kenaikan atau rebound, dipicu adanya sentimen dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022 yang menunjukkan penurunan ke level 5,71%.
Menurut dia, data inflasi tersebut berpeluang menyebabkan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed cenderung menahan tingkat suku bunga acuan AS. Selama ini, kebijakan kenaikan suku bunga menjadi sentimen negatif bagi sektor teknologi.
"Dengan demikian, apabila The Fed menahan suku bunga, maka BI pun ada peluang menahan suku bunga, yang menjadi sentimen positif untuk sektor teknologi di Indonesia,” kata Andhika.