Pemegang Lisensi KPop Debut Perdana di BEI, Sahamnya Mentok Batas Atas

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. , PT Multi Media Internasional Tbk (MMIX), melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (6/12).
Penulis: Syahrizal Sidik
6/12/2022, 09.58 WIB

Terutama untuk pembelian barang dagangan dan sekitar 35% lainnya akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi untuk produk-produk Intellectual Property (IP) dan sarana logistic, termasuk K-Pop Official Flagship Store yang berlokasi di Bumi Serpong Damai tahun 2023 dan PIK2 tahun 2024.

Sedangkan, dana yang diperoleh dari penerbitan waran digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

Saat ini, kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional Tbk adalah PT Multi Inti Usaha (MIU) sebesar 60%. Pihak pengendali MMIX adalah Mengky Mangarek dan Eveline Natalia Susanto melalui kepemilikan saham langsung di perseroan dan kepemilikan tidak langsung di Perseroan melalui PT Multi Inti Usaha.

Untuk diketahui, MMIX adalah perusahaan distribusi ritel produk yang memiliki lisensi kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) KPop di Indonesia. Bisnisnya adalah pada mendistribusikan berbagai produk, sebagian besar ke jalur perdagangan modern dan e-commerce.

Untuk mendukung fokus bisnisnya, MMI bermitra dengan pelaku ritel utama seperti Indomaret & Alfamart. Perseroan juga melakukan inovasi berkelanjutan dengan bekerja sama dengan pemegang IP global. Saat ini Perseroan memiliki lebih dari 75 pusat distribusi dan lebih dari 40.000 minimarket dan supermarket di seluruh Indonesia. 

Perseroan menilai, tren besar gelombang K-POP lifestyle di Indonesia memiliki prospek industri yang besar, sehingga bisa menjadi pertimbangan investasi yang menguntungkan bagi calon investor. Sebab Indonesia memiliki peringkat nomor satu dalam jumlah penggemar K-Pop di seluruh dunia. ”Itu menunjukkan bahwa bisnis terkait K-Pop masih akan memiliki potensi skala pasar yang besar,” pungkas manajemen.

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik