Bursa AS dan Eropa Rontok di Pengujung Tahun 2022

xPACIFICA/Getty Image
Penulis: Lona Olavia
31/12/2022, 09.40 WIB

Apple Inc, Alphabet Inc, Microsoft Corp, Nvidia Corp, Amazon.com Inc, Tesla Inc adalah di antara hambatan terburuk pada indeks saham pertumbuhan (growth stocks) S&P 500, anjlok antara 28 persen dan 66 persen pada tahun 2022.

Indeks saham pertumbuhan S&P 500 telah turun sekitar 30,1 persen tahun ini, sedangkan indeks value stocks turun 7,4 persen, karena investor lebih memilih sektor yang menghasilkan dividen tinggi dengan pendapatan stabil seperti energi. Sektor energi telah mencatat keuntungan tahunan sebesar 59 persen karena harga minyak melonjak.

Fokus telah bergeser ke prospek laba perusahaan 2023, dengan meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan resesi. Namun, tanda-tanda ketahanan ekonomi AS telah memicu kekhawatiran bahwa suku bunga bisa tetap lebih tinggi, meskipun berkurangnya tekanan inflasi telah meningkatkan harapan akan kenaikan suku bunga yang lebih rendah.

Pelaku pasar uang melihat peluang 65 persen untuk kenaikan 25 basis poin dalam pertemuan Fed Februari, dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 4,97 persen pada pertengahan 2023.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 8,50 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,79 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 Senada, Bursa Eropa juga mengakhiri 2022 sebagai tahun terburuk sejak 2018 dampak perang Rusia di Ukraina, inflasi tinggi dan pengetatan kebijakan moneter.

Indeks Stoxx 600 di bursa Eropa menutup hari perdagangan terakhir tahun 2022 turun 1,3% - tetapi lebih rendah sebesar 12,76% sejak pergantian tahun lalu. Sementara kinerja tahunan bursa Eropa pada 2018 turun 13,24%. Indeks blue-chip Eropa menikmati keuntungan sepanjang 2021 melonjak 22,25%.

Pada Jumat, CAC 40 Prancis ditutup turun 1,5% dan DAX Jerman melemah 1,1%. Adapun dua bursa ini mencatat kerugian tahunan masing-masing sebesar 9,5% dan 12,5%. Begitupun dengan FTSE 100 Inggris yang dibuka selama setengah hari pada Jumat, ditutup melemah sebesar 0,8% dan membukukan kenaikan tahunan sebesar 1,2%. FTSE 250 yang lebih fokus pada sektor domestik kehilangan 19,5% sepanjang 2022, kerugian tahunan terbesar sejak 2008.

Halaman:
Reporter: Antara