Saham Bursa Wall Street Ditutup Beragam, Nvidia Jadi Penopang

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
31/5/2023, 09.47 WIB

Saham-saham bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa (30/5) waktu setempat. Bursa Amerika Serikat (AS) tertekan oleh kekhawatiran tentang anggota parlemen AS yang menentang kesepakatan untuk menaikkan batas utang US$ 31,4 triliun.

Namun sentimen negatif itu, diselamatkan oleh Nvidia yang secara singkat mengangkat perusahaan pembuat chip kecerdasan buatan atau artificial intelligence ke dalam klub langka perusahaan senilai US$ 1 triliun.

Adapun indeks S&P 500 pada dasarnya ditutup datar tetapi tetap mendekati level tertinggi sejak Agustus 2022, tepat di atas 4.200 poin. Dow Jones Industrial Average juga lebih rendah sementara Nasdaq Composite naik. S&P 500 dan Nasdaq masih ditetapkan untuk kenaikan bulanan di bulan Mei.

Melansir Reuters, selama akhir pekan Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy setuju untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal.

Bahkan, McCarthy mengatakan kesepakatan itu diterima Partai Republik dan kemungkinan besar akan disahkan. Tetapi beberapa Republikan sayap kanan mengatakan mereka menentang kesepakatan bipartisan.

"Saya tidak akan terkejut jika hasil pemungutan suara pertama gagal dan mereka harus kembali lagi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA di New York, mengutip Reuters Selasa (31/5). Namun dia yakin perjanjian plafon utang akan disetujui sebelum tanggal jatuh 5 Juni.

Di sisi lain, Nvidia Corp memangkas keuntungan setelah mencetak rekor tertinggi. Perusahaan mengantisipasi lonjakan permintaan untuk chip AI-nya yang mendukung sensasi chatbot ChatGPT dan aplikasi lainnya.

Pembuat chip tersebut naik 3%, ditutup dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 991 miliar, sedikit di bawah klub elit dari enam perusahaan senilai US$ 1 triliun atau lebih.

Sementara, Digital Realty naik 1,7% setelah melonjak 14,6% pada dua sesi sebelumnya dengan harapan pusat data akan mendapat manfaat dari komputasi AI.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail