Aksi borong investor terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berlanjut pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/6). Kendati, saham perusahaan teknologi ini menyentuh batasan auto rejection bawah (ARB) di sesi pertama.
Merujuk data perdagangan, saham GOTO menyentuh ARB dengan pelemahan 14,97% ke level Rp 125 per saham dengan nilai transaksi Rp 387 miliar. Saham GOTO paling aktif ditransaksikan pelaku pasar selain emiten berkapitalisasi besar lainnya seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Saham GOTO berkebalikan dari laju di akhir perdagangan Rabu (31/5) yang melesat signifikan menembus auto reject atas (ARA) bertepatan dengan sehari sebelum GOTO secara resmi masuk MSCI Index pada 1 Juni 2023.
Harga saham GOTO membukukan kenaikan 34,86% ke Rp 147 per saham jelang penutupan perdagangan. Volume transaksi saham mencapai nyaris 46 miliar. Hal ini meningkat 15 kali lipat dibandingkan periode normal yang hanya rata-rata sekitar 3 miliar per hari. Total nilai transaksi mencapai Rp 6,44 triliun dan menjadi salah satu rekor transaksi terbesar GOTO di sepanjang tahun ini setelah rebalancing FTSE index global akhir Februari lalu.
Bersamaan dengan kenaikan volume dan nilai transaksi juga tercatat aksi beli bersih investor asing senilai Rp 2,86 triliun. Analis menilai masuknya dana asing dengan nilai transaksi jumbo merupakan dampak langsung dari inklusi GOTO ke dalam MSCI Index. Mereka juga meyakini arus modal asing dalam konteks rebalancing portofolio akan terus berlangsung mengingat besarnya bobot GOTO terhadap IHSG dan MSCI.
"Setelah masuk indeks, para fund manager yang menggunakan MSCI Index sebagai acuan akan memasukkan GOTO ke dalam portofolio mereka sehingga ada aksi beli dalam jumlah besar,” kata Analis BCA Sekuritas, Fakrul Arifin, Senin (5/6).
Sebagai catatan, saat terjadi periode FTSE rebalancing, volume transaksi saham GOTO juga melonjak puluhan kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal. Bahkan, volume perdagangan saham GOTO mencapai 32,3 miliar saham. Tercatat, setidaknya ada lebih dari 6.000 klien yang menggunakan lebih dari 250.000 MSCI Index dengan total dana yang dikelola mencapai US$ 13 triliun.
Sementara itu, menurut analisis Bloomberg Intelligence, serbuan investor asing hingga saham GOTO menyentuh ARA baru sebatas puncak gunung es saja. Artinya, aksi borong pemodal asing di GoTo masih akan berlanjut ke depan.
"Inklusi GOTO ke MSCI kemungkinan juga akan mencuri pamor Sea Ltd di bursa Amerika dan Grab Holding seiring diversifikasi investasi di kawasan Asia Tenggara," tulis Bloomberg Intelligence Senior Associate Analyst Sufianti dan Nathan Naidu dalam catatannya, Jumat (2/6).
Selanjutnya: Bobot GOTO ke IHSG >>