IHSG Diprediksi Melemah, Investor Masih Rawan Profit Taking

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Perdagangan IHSG di akhir pekan ini ditutup melemah 17,04 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.880,3.
8/1/2024, 06.47 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Senin (8/1).  Investor diperkirakan masih rawan melakukan profit taking.

Profit taking adalah aksi investor yang menjual sekuritas maupun aset portofolio mereka. Aksi jual ini untuk menjaga kinerja imbal hasil setelah mengalami kenaikan yang signifikan.

Phintraco Sekuritas menyebutkan beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.

"IHSG cenderung lanjutkan bearish trend (tren saham melemah) meskipun fluktuasi cenderung meningkat di periode yang sama," tulis Phintraco dalam risetnya, Senin (8/1).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

MNC Sekuritas turut memprediksikan pergerakan IHSG akan rawan terkoreksi. Dalam riset resminya, MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan harga terdekat di 1.565.

Rekomendasi selanjutnya buy on weakness pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan target harga terdekat di 2.100. Lalu buy on weakness pada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target harga terdekat 1.280. Rekomendasi terakhir yakni buy on weakness pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan harga terdekat 3.890.

Adapun IHSG turun 0,12% ke level 7.350 pada penutupan perdagangan hari terakhir pekan lalu, Jumat (5/1). IHSG sempat menyentuh rekor harian tertinggi baru pada 7.403 hari ini dan sempat bertahan seharian, namun akhirnya longsor di akhir sesi kedua. 

Pada perdagangan saat itu, nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,9 triliun dengan volume 18,65 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.253.710 kali.

Sebelumnya, IHSG turun 9,14 poin atau 0,12% ke level 7.350,61 pada penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024), dipimpin saham sektor kesehatan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,78%, diikuti sektor barang konsumen nonprimer dan sektor industri yang masing-masing minus 0,64% dan 0,6%.



Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail