Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup naik pada perdagangan Senin (8/1) setelah melemah pekan sebelumnya. Kenaikan tersebut didorong oleh kinerja saham-saham sektor teknologi. 

S&P 500 naik 1,41% dan ditutup di level 4.763,54. Sementara Nasdaq Composite melonjak 2,2% dan ditutup 14.843,77. Kenaikan ini merupakan kinerja terbaik indeks tersebut yang didorong oleh saham-saham teknologi sejak 14 November. Dow Jones Industrial Average juga meningkat 216,90 poin atau 0,58%, menjadi 37.683,01.

Seiring dengan lonjakan saham-saham tersebut, investor bereaksi dengan membeli saham-saham di sektor teknologi yang merosot sebesar 4% pekan lalu karena imbal hasilnya turun. Saham Nvidia melesat 6,4%, mencapai level tertinggi sepanjang masa.

 Sementara saham Amazon naik hampir 2,7% hingga membantu mendorong kenaikan pada indeks Nasdaq. Saham Alphabet tumbuh 2,3%, sementara Apple melonjak 2,4% setelah rekomendasi dari Evercore ISI kepada kliennya untuk membeli saham yang mengalami penurunan minggu sebelumnya. Exchange Traded Fund (ETF) VanEck Semiconductor (SMH) juga melonjak 3,5%, mencatat hari terbaiknya sejak November.

 Imbal hasil pada obligasi Treasury 10 tahun turun sekitar 3 basis poin dan diperdagangkan pada level 4,012%.

Sementara itu, saham Boeing menahan kenaikan indeks Dow Jones usai mengalami penurunan sebesar 8%. Hal ini terjadi karena penghentian sementara puluhan pesawat Boeing 737 Max 9 untuk inspeksi, menyusul insiden di mana bagian dari badan pesawat Alaska Airlines mengalami ledakan.

Tak hanya itu, indeks Dow sempat turun lebih dari 200 poin pada hari tersebut sebelum akhirnya mengalami pemulihan.

 Menurut Kepala Strategi Teknikal di LPL Financial, Adam Turnquist, pasar masih menunjukkan sikap bullish dengan risiko yang sama seperti sebelumnya di awal tahun. Hal ini meyakinkan investor untuk kembali ke sektor teknologi meskipun terdapat kerugian minggu lalu dan pergerakan imbal hasil 10 tahun.

 Secara sederhana, Ia menyatakan bahwa saham-saham telah mencapai titik overbought, sementara imbal hasil obligasi telah mencapai level oversold. Hal ini dapat mempengaruhi sedikit pergerakan naik dan turun di kedua arah.

 “Tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan pada saat ini," kata Turnquist dikutip CNBC, Selasa (9/1). 

 Wall Street tercatat menurun pada minggu pertama dalam 10 minggu terakhir. Hal itu disebabkan saham-saham teknologi berkapitalisasi besar seperti Apple berkinerja buruk dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik.

Dow turun 0,59% dan S&P 500 turun 1,52%. Nasdaq Composite membukukan kinerja mingguan terburuk sejak September juga merosot 3,25%.

 Minggu ini, para trader mungkin akan mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan penurunan suku bunga dari Federal Reserve. Rilis data Indeks Harga Konsumen untuk bulan Desember dijadwalkan pada hari Kamis, diikuti oleh Indeks Harga Produsen pada hari Jumat.

Angka-angka tersebut akan memberikan indikasi apakah upaya bank sentral dalam menurunkan inflasi ke target 2% berhasil atau tidak.









 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila